Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menegaskan bahwa mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Boy Rafli Amar belum bergabung sebagai kader partainya.
"Belum, kan beliau juga belum pensiun," ujar Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu.
Boy Rafli saat ini sudah memasuki masa pensiun pada akhir Maret 2023 lantaran usianya sudah 58 tahun. Namun, Mardiono mengatakan Boy Rafli masih harus mengikuti tradisi pelepasan secara resmi di Polri.
"Ada pelepasan pakai pedang pora ya. Nanti setelah dilepas itu baru masuk organisasi politik maupun organisasi kemasyarakatan," katanya.
Menurut Mardiono, selama Boy Rafli belum mengikuti proses itu maka dia masih menjadi bagian dari institusi Polri.
Boy Rafli Amar sebelumnya dikabarkan akan bergabung dengan PPP dalam waktu dekat. Kabar bergabungnya Boy ke PPP sudah cukup lama berembus sejak dia masih menjabat sebagai Kepala BNPT.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Majelis Syariah PPP Kiai Haji Mustofa Aqiel Siradj yang mengatakan sudah ada pembicaraan dengan Boy Rafli.
Dari pembicaraan itu, Mustofa menyimpulkan ada gerak-gerik Boy Rafli akan bergabung dengan PPP.
PPP juga akan menyiapkan jabatan untuk Boy Rafli jika nantinya benar-benar bergabung. Adapun jabatan itu akan dibahas dalam forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP.
Tidak hanya itu, Juru Bicara PPP Usman M. Tokan juga mengungkapkan bahwa Boy Rafli bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan bergabung ke PPP.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mardiono tegaskan mantan Kepala BNPT Boy Rafli Amar belum gabung PPP