Gubernur ingatkan masyarakat jaga kondusifitas daerah jelang pemilu

id Pemilu, hoaks

Gubernur ingatkan masyarakat jaga kondusifitas daerah jelang pemilu

Gubernur Sumbar Mahyeldi saat membuka kegiatan peningkatan sdm bagi jurnalis di Padang. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menjaga kondusifitas daerah dan tidak terpancing isu atau wacana yang memecah belah menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.

"Stabilitas dan kondusifitas situasi di daerah sangat penting agar pesta demokrasi bisa berjalan dengan baik," katanya di Padang, Selasa.

Ia mengatakan saat ini partai politik sudah memiliki nomor, para caleg sedang bersiap, calon presiden juga sedang dalam proses di partai politik. Dalam situasi tersebut potensi isu dan wacana tidak bertanggung jawab bisa saja muncul dengan agendanya sendiri.

"Masyarakat harus memahami potensi ini sehingga tidak mudah terpengaruh dan melakukan cek dan ricek terhadap semua informasi yang diterima," katanya.

Gubernur Mahyeldi menambahkan dalam negara demokrasi, pemilu merupakan instrumen yang sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi setiap warga negara yang telah memenuhi syarat menggunakan hak politiknya dalam memilih dan dipilih.

Suksesnya Pemilu tidak terlepas dari peran serta dan partisipasi masyarakat, karena itu merupakan wujud tanggung jawab seorang warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ia mengimbau masyarakat untuk memastikan dirinya telah terdaftar sebagai pemilih ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar hak suaranya dapat disalurkan pada Pemilu 2024.

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan statistik Sumbar, Siti Aisyah mengatakan media sosial menjadi salah satu media paling banyak digunakan masyarakat dalam konteks Pemilu.

Banyak informasi yang benar tapi banyak juga informasi bohong merebak di media sosial. Masyarakat harus bisa bijak untuk memilah informasi tersebut agar tidak ikut terhasut dan terpecah belah.

"Jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar. Biasakan untuk melakukan cek dan ricek agar tidak termakan kabar bohong," ujarnya. *