Angka penganggur Pasaman Barat naik

id penganggur pasaman barat,balai latihan kerja,bps pasaman barat

Angka penganggur Pasaman Barat naik

Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat Armen. (ANTARA/Altas Maulana)

Simpang Empat (ANTARA) - Jumlah penganggur di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengalami peningkatan 1,31 persen atau 2.540 orang dari 10.837 orang menjadi 13.377 dari 223.000 angkatan kerja pada 2022.

"Hasil survei Badan Pusat Statistik Pasaman Barat angka pengangguran memang naik dari 5,02 persen menjadi 6,33 persen," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat Armen di Simpang Empat, Rabu.

Penyebab kenaikan angka pengangguran disebabkan oleh lapangan kerja sedikit dengan tingkat populasi penduduk meningkat, tingkat pendidikan dan lapangan kerja tidak sesuai serta masih kurangnya keterampilan para pencari kerja.

Menyikapi hal itu, Pemkab Pasaman Barat mengintensifkan Balai Latihan Kerja (BLK) Pasaman Barat untuk dilakukan pelatihan bagi pencari kerja di daerah itu.

"Pelatihan itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memperhatikan kebutuhan lapangan pekerjaan saat ini," ujarnya.

Sebelum dilatih diadakan pendataan lowongan pekerjaan terlebih dahulu. Kemudian diadakan kerja sama agar nanti pencari kerja dapat diterima di lapangan pekerjaan itu.

"Bidang pekerjaan yang kita kerja samakan selama ini diantaranya di bidang UMKM, tata boga, perbengkelan, kelistrikan dan TIK," ujarnya.

Selain itu pihaknya juga mengunjungi tempat pekerjaan yang ada di Pasaman Barat mencari peluang lowongan pekerjaan.

Menurutnya dengan adanya BLK itu maka akan ada pelatihan yang bisa meningkatkan sumber daya manusia dan menciptakan tenaga kerja terampil mandiri dalam menghadapi dunia kerja.

Ia menyebutkan UPTD BLK itu terdiri dari dua unit platihan yakni pelatihan otomotif dan pelatihan listrik, satu unit BLK, satu unit ruang teori dan satu unit tower air.

Ia menjelaskan tujuan didirikannya BLK juga akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik di perusahaan sebagai penyedia, Usaha Kecil dan Menengah maupun usaha mandiri, memperluas lapangan usaha dan kesempatan kerja, menciptakan pelatihan produksi serta uji keterampilan, mendorong dan mengembangkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan motivasi dan jiwa mandiri.*