Pasaman Barat luncurkan aplikasi cegah stunting dan kurangi penganggur

id Stunting di Pasaman barat,Penyebab stunting,Cegah stunting,Dampak stunting,Pasaman barat terkini,Sumbar terkini

Pasaman Barat luncurkan aplikasi cegah stunting dan kurangi penganggur

Ilustrasi.

Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan Dua inovasi daerah dalam mencegah stunting dan penurunan angka pengangguran di daerah setempat.

Kedua inovasi tersebut adalah peluncuran aplikasi Sistem Informasi Stunting Terintegrasi (Sister) yang digagas oleh Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika dan aplikasi Bursa Kerja (BK) Plus oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Yudesri, di Simpang Empat, Sabtu, mengatakan Pasaman Barat merupakan salah satu daerah prioritas penanganan stunting yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pada tahun 2018, stunting di Pasaman Barat menurut Riset Kesehatan Dasar masih tercatat di atas 35 persen dan menempatkan angka Pasaman Barar berada di atas rata-rata propinsi maupun nasional.

"Aplikasi Sister dibangun untuk untuk menyajikan informasi terkait indikator capaian dan pelaksanaan konfergensi di daerah," katanya.

Ia menjelaskan aplikasi Sister tidak mengganti sistem pendataan dan monitoring yang ada di Organisasi Perangkat Daerah teknis yang ada.

"Sesuai petunjuk teknis yang ada, data manajemen stunting bertujuan mengoptimalkan sistem data yang sudah ada," jelasnya.

Selain itu satu permasalahan lagi yang belum berhasil dituntaskan adalah penganggur.

Menurut data Badan Pusat Statistik, tingkat penganggur di daerah itu pada tahun 2018 tercatat sebesar 3,37 persen.

"Penganggur terbuka di Pasaman Barat masih di dominasi oleh tamatan SLTA ke bawah yaitu sebesar 84,58 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas angkatan kerja di Pasbar perlu ditingkatkan," katanya.

Ia berharap dengan peluncuran dua inovasi itu diharapkan dua permasalahan itu dapat teratasi nantinya.