Unand wisuda lima UKM kota Solok lulus program inkubasi terpadu
Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Padang mewisuda lima UKM Kota Solok, Sumatera Barat yang telah menyelesaikan dan lulus mengikuti program inkubasi terpadu berbasis kurikulum dalam rangka meningkatkan kapasitas pelaku usaha.
"Sejak 2020 ada lima UKM yang mengikuti program inkubasi terpadu dan para pelaku usahanya dinilai telah lulus mengikuti program dan diwisuda hari ini," kata Kepala Pusat Science Techno Park Unand Dr Eka Candra Lina di Padang, Senin.
Menurut dia program inkubasi terpadu tersebut merupakan kerja sama antara Unand dengan Pemkot Solok sebagai bagian dari pengabdian masyarakat agar pelaku UKM bisa berkembang.
"Ini merupakan sinergi antara akademisi, pelaku usaha dan pemerintah daerah," katanya.
Pada program inkubasi terpadu tersebut di tahun pertama pelaku UKM tersebut dibekali pengetahuan pengembangan usaha hingga inovasi produk.
Kemudian tahun kedua dibantu pengurusan sertifikasi, aspek legal hingga pengemasan produk dan branding.
Lalu pada tahun tiga pelaku UKM dibekali soal pengembangan pasar dan memfasilitasi akses permodalan.
Ia menyampaikan pada 2021 pihaknya berhasil memfasilitasi pendanaan UKM melalui program desa berinovasi untuk minyak atsiri senilai Rp200 juta.
"Kemudian tahun ini kami juga berhasil memfasilitasi pendanaan senilai Rp700 juta," ujar dia.
Eka menyampaikan lima UKM yang diwisuda hari ini yaitu UKM rendang, kopi, minyak atsiri, makanan ringan dan batik.
Ia berharap setelah ini UKM yang telah diwisuda bisa semakin berkembang dan dapat menjadi kluster industri.
"Jadi tidak berhenti sampai di sini dan bisa menjadi pelopor," kata dia.
Sejalan dengan itu Rektor Unand Prof Yuliandri berharap setelah ini pemerintah Kota Solok memberikan dukungan pemasaran kepada UKM yang telah lulus program inkubasi.
"Misalnya untuk membantu pemasaran di lingkungan ASN setempat membantu membeli," kata dia.
Sementara Wali Kota Solok Zul Elfian menyampaikan terima kasih kepada Unand yang telah membantu pengembangan UKM.
"Kami punya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia namun tidak akan terwujud dengan baik tanpa bimbingan dari ahli," kata dia.
Ia akan terus melanjutkan dengan melakukan pembinaan agar kualitas dari produk UKM tidak menurun.
"Untuk pemasaran juga akan dibantu, misalnya untuk produk minyak atsiri ada sabun cuci piring maka para rumah tangga ASN bisa membelinya," kata dia.
"Sejak 2020 ada lima UKM yang mengikuti program inkubasi terpadu dan para pelaku usahanya dinilai telah lulus mengikuti program dan diwisuda hari ini," kata Kepala Pusat Science Techno Park Unand Dr Eka Candra Lina di Padang, Senin.
Menurut dia program inkubasi terpadu tersebut merupakan kerja sama antara Unand dengan Pemkot Solok sebagai bagian dari pengabdian masyarakat agar pelaku UKM bisa berkembang.
"Ini merupakan sinergi antara akademisi, pelaku usaha dan pemerintah daerah," katanya.
Pada program inkubasi terpadu tersebut di tahun pertama pelaku UKM tersebut dibekali pengetahuan pengembangan usaha hingga inovasi produk.
Kemudian tahun kedua dibantu pengurusan sertifikasi, aspek legal hingga pengemasan produk dan branding.
Lalu pada tahun tiga pelaku UKM dibekali soal pengembangan pasar dan memfasilitasi akses permodalan.
Ia menyampaikan pada 2021 pihaknya berhasil memfasilitasi pendanaan UKM melalui program desa berinovasi untuk minyak atsiri senilai Rp200 juta.
"Kemudian tahun ini kami juga berhasil memfasilitasi pendanaan senilai Rp700 juta," ujar dia.
Eka menyampaikan lima UKM yang diwisuda hari ini yaitu UKM rendang, kopi, minyak atsiri, makanan ringan dan batik.
Ia berharap setelah ini UKM yang telah diwisuda bisa semakin berkembang dan dapat menjadi kluster industri.
"Jadi tidak berhenti sampai di sini dan bisa menjadi pelopor," kata dia.
Sejalan dengan itu Rektor Unand Prof Yuliandri berharap setelah ini pemerintah Kota Solok memberikan dukungan pemasaran kepada UKM yang telah lulus program inkubasi.
"Misalnya untuk membantu pemasaran di lingkungan ASN setempat membantu membeli," kata dia.
Sementara Wali Kota Solok Zul Elfian menyampaikan terima kasih kepada Unand yang telah membantu pengembangan UKM.
"Kami punya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia namun tidak akan terwujud dengan baik tanpa bimbingan dari ahli," kata dia.
Ia akan terus melanjutkan dengan melakukan pembinaan agar kualitas dari produk UKM tidak menurun.
"Untuk pemasaran juga akan dibantu, misalnya untuk produk minyak atsiri ada sabun cuci piring maka para rumah tangga ASN bisa membelinya," kata dia.