Lubukbasung (ANTARA) - Persediaan bibit ikan gurami tidak ada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat semenjak dua bulan lalu akibat cuaca dan siklus induk ikan sedang istirahat memijah atau kawin.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira didampingi Analis Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Doni Afdison di Lubukbasung, Selasa, mengatakan produksi bibit ikan itu kosong semenjak dua bulan lalu di tiga lokasi pembibitan.
"Biasanya produksi bibit ikan di tiga pembibitan itu sekitar 20-30 ribu ekor setiap bulannya," katanya.
Ia mengatakan, produksi bibit ikan gurami itu kosong akibat faktor cuaca dan induk ikan sedang istirahat memijah atau kawin.
Sedangkan induk ikan jenis gurami masang di tiga pembudidaya di Kecamatan Lubukbasung dan Ampeknagari itu masih produktif.
"Saat ini permintaan cukup banyak dari pembudidaya ikan di Agam, Bukittinggi dan lainnya. Pada umumnya pembudidaya masih menunggu, karena pertumbuhan ikan gurami masang cukup cepat dan tahan penyakit," katanya.
Ia mengakui, harga bibit ikan gurami itu tergantung ukuran. Untuk ukuran 2,5 inci dengan harga Rp1.700 per ekor, ukuran 3,5 inci Rp2.500 per ekor.
Sementara harga jual ikan gurami untuk dikonsumsi Rp28 ribu sampai Rp32 ribu per kilogram.
"Ikan gurami itu dipanen selama enam bulan dengan ukuran tiga ekor per kilogram," katanya.
Ia menambahkan, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam terus melakukan pembinaan bagi pembudidaya di daerah itu.
Ini dalam rangka agar pembibitan ikan di daerah itu terus melakukan pembibitan dalam rangka memenuhi kebutuhan di daerah itu. (*)