45 karya perupa muda dipamerkan di Taman Budaya Sumbar

id taman budaya sumbar,pameran seni rupa,unp,padang

45 karya perupa muda dipamerkan di Taman Budaya Sumbar

Pengunjung mengamati karya lukisan dalam pameran "Garih" yang diselenggarakan oleh para mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Padang (UNP) dengan nama "Aliansi Generasi Micin" di Taman Budaya Sumbar, pada Senin (6/6). (ANTARA/Fathul Abdi)

Padang (ANTARA) - Sebanyak 45 karya seni rupa yang terdiri dari lukisan, gambar, patung, kriya, foto, animasi, hingga lukisan digital (digital painting) dipamerkan di galeri Taman Budaya Sumatera Barat (Sumbar), di Jalan Diponegoro Nomor 31 Kota Padang.

"Karya yang dipamerkan adalah karya para perupa muda tidak hanya dari Padang, tapi juga delegasi dari ISBI Aceh dan ISI Padangpanjang," kata Ketua Pelaksana Pameran Bayu Hernanda, di Padang, Senin.

Pameran bertajuk "Garih" itu diinisiasasi oleh para mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Padang (UNP) dengan nama "Aliansi Generasi Micin", berlangsung dari Sabtu (4/6) hingga Kamis (9/6).

Ia mengatakan puluhan karya tersebut merupakan karya yang dibuat pada 2022, sehingga masih "segar" dengan berbagai isu, ide, hingga cara penggarapan masing-masing seniman.

Seperti lukisan berjudul "Monalisa Love the artist" milik Aprilia Yunas yang meminjam sosok Monalisa dari karya Leonardo Da Vinci.

Namun di dalam karya tersebut Monalisa seakan-akan "dilencengkan" dari kesan yang biasanya terlihat kalem, tenang, serta misterius.

Dalam lukisan berukuran 50X60 centimeter itu lengan Monalisa tengah ditato oleh seorang laki-laki, sementara tangan lainnya menggenggam rokok dengan kepulan asap.

Selain gesture serta beberapa objek penambah lain, warna yang digunakan juga berbeda dengan lukisan milik Leonardo Da Vinci.

Jika lukisan asli menghadirkan suasana tenang, maka karya Aprilia membawa kesan ceria dan menyenangkan dengan warna dominan merah disertai gradasi serta warna turunannya.

Sedangkan karya lain adalah milik Thorik Munthaha yang membuat objek perempuan di atas kain strimin, namun objek tersebut dibuat dengan sulaman benang.

Ada juga karya "Terbuai" milik Rahmad Al Mutaqqim yang melukis perempuan dikelilingi oleh logo-logo media sosial dan jam loyo layaknya ban usai digembosi, sedangkan kepala sang perempuan dibelah oleh gawai (smartphone).

"Banyak karya-karya menarik dengan berbagai ukuran serta perspektif yang bisa dinikmati oleh para pengunjung, pameran ini terbuka untuk umum," jelasnya.

Bayu mengatakan sasaran dari kegiatan tersebut selain untuk kepentingan akademis, juga untuk menarik apresiasi publik terhadap karya-karya seni rupa.

Dalam rangkaian pameran itu pihak pelaksana juga menggelar kegiatan sketsa bersama yang terbuka bagi umum pada Senin (6/6) dari 10.00 WIB-12.00 WIB, dengan catatan membawa peralatan masing-masing.

Sedangkan pada 14.00 WIB-16.00 WIB akan digelar diskusi Seni Rupa yang mengangkat tema "Aktualisasi Diri Melalui Seni" dengan pemateri Yusuf Fadly Aser S.Pd. M.Sn, dan Zirwen S.Pd.