UNP gelar kuliah umum dan kajian buku pembiayaan UMKM bersama Menko Perekonomian

Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar Kuliah Umum dan Kajian Buku Pembiayaan UMKM bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr Ir Airlangga Hartanto secara daring dan luring, Kamis.

"Saya berharap kegiatan hari ini dapat mendorong pengembangan dan mendiseminasikan pembiayaan UMKM secara lebih luas untuk pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan," ucap Airlangga melalui daring.

Ia mengatakan buku Pembiayaan UMKM yang ditulisnya tersebut berisi berbagai pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan UMKM, mengingat UMKM merupakan pilar pertumbuhan ekonomi yang selama pandemi ini bisa bertahan.

Airlangga menyebutkan, pelaku UMKM sangat penting bagi perekonomian, kontribusinya terhadap produk domestik bruto sebesar 61 persen dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari tenaga kerja nasional.

UMKM juga mendorong investasi dan ekspor yang mana investasi UMKM mencapai 60 persen dari total investasi nasional dan kontribusi terhadap ekspor non migas mencapai 16 persen.

Kemudian dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan pemberdayaan UMKM, Presiden RI telah memberikan arahan untuk meningkatkan porsi kredit UMKM terhadap perbankan dengan target 30 persen di 2024 atau setara dengan Rp1.800 triliun.

"Pemerintah juga terus mengembangkan program KUR agar dapat dinikmati masyarakat secara lebih meluas. Saat ini KUR diberikan subsidi 3 persen dan pemerintah telah memperpanjang sampai dengan Desember 2022," ujarnya.

Pemerintah juga meningkatkan plafond KUR di 2022 sebesar Rp373,17 triliun dan ini meningkat 30 persen dari 2021.

Di akhir paparan, ia berharap semoga buku tersebut dapat memperkuat sinergi dan kordinasi untuk pemberdayaan UMKM guna mempercepat dan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi.

Sementara Rektor UNP Prof Ganefri, Ph.D menilai buku tersebut berisi data dan informasi yang penting sehingga perlu disosialisasikan karena menyangkut bagaimana pentingnya UMKM dalam menopang perekonomian.

"Saya melihat buku ini perlu dibaca bukan hanya oleh mahasiswa tapi juga masyarakat. Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ini akan mendapat gambaran bagaimana kondisi atau peran UMKM dalam menopang perekonomian," katanya.

Rektor UNP menyampaikan di masa pandemi terjadi penurunan omset UMKM hampir 23 persen. Kemudian sekitar 19,50 persen UMKM mengalami hambatan distribusi, 19,45 persen UMKM mengalami kendala permodalan.

"Dalam buku tersebut ada tiga hal yang menarik yang menjadi stimulus bagi kita. Beliau membandingkan bagaimana peran UMKM di 3 negara yakni Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia," ucap Rektor.

Ia berharap mahasiswa dapat berfikir jauh ke depan, sehingga bisa memenangkan persaingan di era perubahan yang begitu cepat ini.

Dalam Kuliah Umum tersebut hadir secara langsung Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Dr Iskandar Simorangkir sebagai pengantar diskusi.

Ia mengatakan buku ini bukan saja berisi pemikiran Menko Bidang Perekonomian, tapi juga bagaimana negara lain yakni Korea Selatan dan Jepang mengembangkan UMKM supaya bisa jadi contoh dalam pengembangan UMKM di Indonesia.

Selain itu juga berisi bagaimana kebijakan-kebijakan masa lalu yang baik yang bisa digunakan untuk mengembangkan UMKM di Indonesia sehingga tidak perlu memulai lagi dari nol.

"Maka dari itu buku ini pada pengantar pertama menguraikan begitu besarnya peranan UMKM bukan saja di Indonesia tapi juga di negara lain," katanya.

Dalam kegiatan tersebut juga diadakan kegiatan Festival UKM yang menampilkan berbagai produk unggulannya.