Padang (ANTARA) - Pusat Transportasi (Pustrans) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Padang menurunkan satu tim untuk mengidentifikasi kerusakan jalan dan jembatan akibat gempa 6.1 di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Ketua Pustrans Unand Yosritzal, PhD di Padang, Sumatera Barat, Sabtu mengatakan identifikasi kerusakan jalan dan jembatan dilatarbelakangi oleh informasi terjadinya banyak kerusakan jalan dan jembatan di kedua Kabupaten yang terdampak gempa.
"Kerusakan jalan ini mengganggu proses penyaluran bantuan untuk korban gempa dan terputusnya akses transportasi yang dapat berdampak secara ekonomi dan sosial," katanya.
Tim yang dipimpin langsung oleh Ketua Pustrans Yosritzal dan Koordinator Lapangan Bayu Martanto Adji, PhD, dan beranggotakan tiga mahasiswa terlatih itu menggunakan drone untuk survei serta mengolah data survei.
Koordinator Lapangan Bayu Martanto Adji menambahkan pihaknya bekerja sama dengan Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil Unand, Pemprov Sumbar dan dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sumatera Barat.
Tim berada di lapangan selama dua hari pada 3 sampai 4 Maret 2022 mengumpulkan data deskriptif dan observasi visual dan digital yang diperoleh melalui drone.
Penggunaan drone dipilih karena dapat mengakses daerah yang tidak bisa diakses atau berbahaya jika dilakukan langsung oleh manusia.
Menurutnya data ini akan diolah di Laboratorium Transportasi dan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil Unand untuk kemudian dibuatkan rekomendasi penanganan terbaik kepada pemerintah selalu penanggung jawab infrastruktur.
Tim ini juga menambah jumlah tim dari Unand yang terjun berkontribusi memulihkan keadaan di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Sebelumnya sudah turun juga tim tanggap bencana Unand, tim pusat Studi bencana Unand dan tim lainnya.