Pemkab Solok Selatan ingin kolaborasikan program dengan Kemenag

id berita solok selatan,berita sumbar,solsel

Pemkab Solok Selatan ingin kolaborasikan program dengan Kemenag

Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi menyerahkan plakat kepada Kepala Wilayah Kantor Kementerian Agama Sumbar, Helmi usai pelantikan PCNU Solok Selatan, di Padang Aro, Rabu. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

Program unggulan Pemkab berbasis keagamaan yaitu satu jorong satu rumah tahfiz,
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat ingin kolaborasikan program unggulan Pemkab setempat yaitu satu jorong satu rumah tahfiz dengan milik Kementerian Agama (Kemenag) khazanah surau.

"Program unggulan Pemkab berbasis keagamaan yaitu satu jorong satu rumah tahfiz dan Kemenag Solok Selatan menjadi pilot project Program Khazanah Surau, mungkin ini secara teknis nantinya bisa kita bahas untuk dapat dikolaborasikan secara bersama-sama," kata Bupati Solok Selatan, Khairunas saat pelantikan PCNU Solok Selatan, di Padang Aro, Rabu.

Dia menjelaskan, dengan program satu Jorong satu rumah tahfiz tujuannya supaya anak-anak di Solok Selatan bisa hafal Alquran serta memahami dan mampu melaksanakan aktifitas keagaamaan yang biasa dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat.

Sebagai contoh, katanya penyelenggaraan jenazah, menjadi imam masjid, dan juga bisa menjadi khatib penceramah.

Kolaborasi dengan program Kemenag sangat mungkin terjadi sebab memiliki niat yang sama untuk memajukan Solok Selatan.

Dia menjelaskan, program satu jorong satu rumah tahfiz sudah mulai dilaksanakan oleh Pemkab Solok Selatan dan akan ada anggaran khusus untuk itu.

"Kami mendorong semua MDA untuk menjadi rumah tahfiz dan hampir semua jorong memilikinya," ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar, Helmi mengatakan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan bisa membentengi generasi muda dalam hal negatif.

Ia mengajak, semua pihak maupun pengurus PCNU Solok Selatan yang baru dilantik untuk memperkuat pemahaman beragama kepada masyarakat.

"Kami memiliki program moderasi beragama dan ini bukan agama baru tetapi pemahaman beragama yang lebih baik lagi," ujarnya.