Jakarta (ANTARA) - Varian COVID-19 Omicron dapat menyebabkan pasien mengalami gejala yang hanya terjadi pada malam hari. Seorang dokter di Inggris mengklaim varian baru ini menyebabkan beberapa orang yang terinfeksi banyak berkeringat di malam hari.
Dr. Amir Khan dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebutkan, di antara lima pasien COVID-19 yang terinfeksi varian Omicron, salah satunya mengalami gejala menonjol karena hanya muncul pada malam hari.
Dia seperti dikutip dari Medical Daily, Senin mencatat, berkeringat di malam hari yang dialami pasien bisa menyebabkannya bangun dan berganti pakaian.
Ini bukan pertama kalinya para ahli mengamati keringat berlebih di malam hari pada pasien COVID-19. Pada Desember lalu, sekelompok peneliti juga mencatat sebanyak 114 orang dari 212 peserta studi melaporkan banyak berkeringat sementara 102 dari mereka melaporkan berkeringat pada malam hari saat memerangi virus.
Sementara itu, penelitian berbeda yang diterbitkan Rumah Sakit Guizhou University beberapa waktu lalu menunjukkan keringat malam bisa menjadi gejala pertama pneumonia COVID-19.
Namun, laporan ilmiah itu tidak didukung bukti yang luas sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendukung apa yang peneliti temukan. Meski demikian, beberapa ahli medis sejak itu mengakui keringat malam sebagai salah satu gejala infeksi COVID-19.
“Ini penting, dan penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala ini. Jika kita ingin melacak Omicron dan melacaknya di seluruh dunia, kita harus bisa menguji orang-orang dengan gejala ini,” kata Dr. Khan seperti dikutip dari New York Post.
Dibandingkan dengan varian Delta, Omicron dikatakan hanya menyebabkan COVID-19 bergejala ringan seperti tenggorokan gatal, nyeri otot ringan, kelelahan ekstrem, batuk kering dan keringat malam.
Hal senada diungkapkan Dr. Angelique Coetzee, dokter Afrika Selatan yang pertama kali membunyikan alarm pada varian Omicron. Dia mengatakan, sebagian besar pasien Omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan dari infeksi.
Berita Terkait
Tiga kasus Kraken di Indonesia, Pasien bergejala ringan
Kamis, 2 Februari 2023 16:35 Wib
Indonesia lebih baik dari negara lain hadapi gelombang BA4-BA5
Senin, 4 Juli 2022 12:49 Wib
Moeldoko: "ojo kesusu" lepas masker
Selasa, 28 Juni 2022 11:36 Wib
COVID-19 merebak di China, berisiko bunuh 1,5 juta warga
Kamis, 12 Mei 2022 9:35 Wib
Gejala Omicron 2 hari lebih pendek dibanding Delta
Jumat, 8 April 2022 11:06 Wib
Tingkatkan kewaspadaan, Ayo pahami komponen varian Omicron dan subvariannya
Kamis, 7 April 2022 8:46 Wib
Ternyata vaksin Pfizer kurang efektif lindungi anak 5-11 tahun dari Omicron
Rabu, 2 Maret 2022 7:26 Wib
Jokowi sebut 69 persen pasien Omicron yang meninggal adalah lansia-belum vaksin
Jumat, 18 Februari 2022 13:13 Wib