Realisasi belanja APBN 2021 di Sumbar mencapai 94,67 persen

id belanja apbn,berita sumbar

Realisasi belanja APBN 2021 di Sumbar mencapai  94,67 persen

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar Heru Pudyo Nugroho (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Padang (ANTARA) - Realisasi belanja APBN di Sumatera Barat sepanjang 2021 mencapai Rp30,67 triliun atau 94,67 persen dari total pagu Rp31,64 triliun.

"Saya kira ini pencapaian yang sangat baik karena target yang diberikan 90 persen dan realisasinya sudah di atas target dari sisi belanja," kata Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Sumbar Heru Pudyo Nugroho di Padang, Jumat malam pada dialog akhir tahun bersama jajaran Kementerian Keuangan.

Menurut dia ini membuktikan kinerja APBN melalu belanja dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumbar saat pandemi berjalan optimal.

Memang ada sedikit catatan berupa kontraksi di belanja barang dan modal, namun khusus belanja barang masih on going proses, ujarnya.

Ia mengatakan pertanggungjawaban belanja barang masing akan berlangsung sampai minggu pertama Januari 2022.

Untuk belanja modal ada beberapa catatan yang jadi kendala seperti kebijakan refokusing dan realokasi anggaran untuk merespon PPKM pada triwulan III dalam penanganan COVID-19.

"Akan tetapi ketika kegiatan berangsur normal pada triwulan IV 2021 akselerasi kinerja belanja didorong lebih cepat," kata dia.

Selain itu untuk dana desa di Sumbar penyalurannya hampir 100 persen.

"Dari 928 nagari di Sumbar yang tidak tersalurkan hanya tiga nagari di Kabupaten Kepulauan Mentawai karena da transisi kepala desa yang baru," ujarnya.

Ia menceritakan pada 2021 dana desa 40 persen dialokasikan untuk bantuan lanngsung tunai dalam rangka penguatan perlindungan sosial masyarakat terdampak COVID-19 di perdesaan.

"Akan tetapi pada 2022 ia mengusulkan reformulasi kebijakan jika COVID-19 sudah terkendali dan aktivitas ekonomi mulai pulih maka BLT 40 persen bisa direformulasi kembali untuk penguatan pembangunan dan masyarakat desa," kata dia.

Sementara pada 2022 ia menilai masih perlu upaya kolaboratif dalam rangka peningkatan penerimaan pajak karena salah satu sumber terbesar disumbang oleh keniakan harga komoditas ekspor Sumbar