Parit Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat mengupayakan memperbaiki sekolah rusak yang ada di daerah itu pada 2022 baik melalui APBD maupun melalui dana alokasi khusus.
"Setidaknya sekitar 52 persen dari 410 sekolah dasar (SD) di Padang Pariaman rusak, baik rusak berat, sedang maupun ringan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Anwar di Parik Malintang, Kamis.
Ia mengatakan kerusakan tersebut rata-rata terjadi pada atap yang bocor sedangkan bangunannya masih layak pakai diantaranya di SDN 04 V Koto Timur.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya tidak bisa memperbaiki sekolah tersebut karena tidak adanya anggaran apalagi saat ini berada akhir tahun.
Sedangkan untuk kondisi sekolah menengah pertama, lanjutnya kondisinya 85 persen layak dipakai dari 61 sekolah yang ada di Padang Pariaman.
Diketahui kondisi atap bangunan SDN 04 V Koto Timur yaitu banyak yang bolong sehingga guru memasang terpal di dalam kelas guna mengurangi siswa kehujanan dan kepanasan sedangkan kondisi sekolah tersebut masih kokoh.
Namun ketika hujan siswa harus bergotong royong membersihkan ruangan dari genangan air serta tidak nyaman belajar ketika musim panas.
Sementara Anggota DPRD Padang Pariaman, Dedi Salim mengaku prihatin dengan kondisi sekolah di daerah itu karena banyak yang rusak.
"Setelah mendapat informasi ada sekolah rusak saya langsung meminta pihak dinas melihat kondisi sekolah serta menyarankan memprioritaskan memperbaiki sekolah yang rusak," katanya.
Setelah itu, dirinya juga mendatangi SDN 04 V Koto Timur untuk melihat langsung kondisi sekolah serta berdialog dengan guru dan siswa.
Ia mengatakan jika sekolah di Padang Pariaman banyak yang rusak maka dapat mengganggu visi dan misi bupati yaitu Padang Pariaman Berjaya salah satunya di bidang pendidikan.
Pemkab Padang Pariaman upayakan perbaikan sekolah rusak pada 2022
Setidaknya sekitar 52 persen dari 410 sekolah dasar (SD) di Padang Pariaman rusak, baik rusak berat, sedang maupun ringan,