MTsS-MAS Muhammadiyah Matur bangun mushala lewat Gerakan Lima Ratus Investasi Akhirat

id berita agam,berita sumbar,500

MTsS-MAS Muhammadiyah Matur bangun mushala lewat Gerakan Lima Ratus Investasi Akhirat

Siswa MTsS dan MAS Muhammadiyah Lawang Tigo Balai sedang mengikuti shalat zuhur berjamaah. (Antarasumbar/Yusrizal)

Program itu telah diluncurkan semenjak Senin (1/11) dan dana infak kita kumpul setiap harinya,
Lubuk Basung (ANTARA) - Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Muhammadiyah Lawang Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki program Gerakan Lima Ratus Investasi Akhirat (Geliat) dalam menggalang dana untuk melanjutkan pembangunan mushala sekolah itu.

Kepala MTsS Muhammadiyah Lawang Tigo Balai, Muhammad Syafei di Lubukbasung, Senin, mengatakan program ini berupa mengumpulkan infak di 12 rombongan belajar dari MTsS sembilan rombongan belajar dan MAS tiga rombongan belajar, karena sekolah itu satu gedung.

"Program itu telah diluncurkan semenjak Senin (1/11) dan dana infak kita kumpul setiap harinya," katanya.

Dengan jumlah siswa 360 orang, tambahnya diprediksi dana yang terkumpul Rp180 ribu per hari, karena satu siswa menyumbang Rp500.

Namun pada hari pertama dana yang terkumpul mencapai Rp300 ribu dan pada Sabtu (6/11) mencapai Rp500 ribu.

"Infak itu mengalami peningkatan setiap harinya dan kita berharap akan meningkat terus, karena kami telah menyampaikan kepada siswa agar orang tuanya ikut dalam penggalangan dana tersebut," katanya.

Ia menambahkan, dana itu digunakan untuk membeli bahan bangunan berupa semen dan upah tukang dalam pemasangan keramik lantai.

Sedangkan bahannya keramik sudah ada dan ini merupakan sumbangan dari donatur.

"Setelah dana terkumpul, maka akan kita gunakan untuk melanjutkan pembangunan mushala dengan ukuran 14X14 meter persegi yang memiliki dua lantai," katanya.

Sementara Kepala MAS Muhammadiyah Lawang Tigo Balai, Muhammad Abrar menambahkan mushala itu dibangun semenjak 2016 dan telah menepan dana Rp2 miliar.

"Pembangunan mushala tersebut kita lakukan secara bertahap, tinggal lantai dan pintu," katanya.

Dengan belum selesai bangunan mushala, siswa menunaikan shalat berjamaah di halaman sekolah yang telah dipasang atap.

Sebelumnya, siswa shalat di ruangan belajar. Namun dengan bertambahnya jumlah siswa, maka dialihkan ke halaman.

"Pembangunan mushala mendesak dan berharap segera selesai," katanya. ***3***