Simpang Empat (ANTARA) - Mina Kurniasih warga Lubuk Landur Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terus melakukan usaha merajut untuk menambah penghasilan keluarga di tengah pandemi COVID-19.
Ia memanfaatkan waktu dengan merajut sepatu, tas, konektor jilbab dan bahan rajut lainnya. Saat ini rajutannya cukup diminati di Kota Padang, Bukittinggi, bahkan hingga ke Malaysia.
"Kerajinan ini sebenarnya sudah dimulai semenjak tahun 2017 lalu karena ini merupakan salah satu hobi saya juga," katanya.
Pada tahun 2019 ia dibina oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperindag Pasaman Barat.
"Setelah dirangkul oleh dinas saya lebih percaya diri karena pemasaran produk akan lebih mudah," ujarnya.
Setelah dibina oleh pemerintah maka Mina diikutsertakan dalam geralan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Di PKK inilah saya masuk ke dalam kelompok Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)," katanya.
Menurutnya UP2K merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan khususnya bagi kaum perempuan, dan penambahan pendapatan keluarga bagi perempuan.
Di saat pandemi COVID-19, katanya kaum perempuan diminta untuk bergerak aktif menambah pendapatan keluarga. Artinya seorang istri dituntut untuk membantu keuangan suami.
"Kita selaku kaum perempuan jangan hanya mengandalkan pendapatan suami. Tetapi kita harus mampu menciptakan usaha sendiri untuk menopang penghasilan keluarga sehingga keluarga kita akan semakin cepat sejahtera," sebutnya.
Hasil karya rajut yang diciptakan, katanya tidak kalah jauh dengan kualitas sepatu lainnya.
Kualitas selalu sesuai dengan harga yang ditawarkan. Rajutannya adalah hasil karya tangan, disamping tahan lama, kualitasnya juga bagus, harga juga terjangkau.
"Untuk harga sepatu mulai dari Rp150.000 begitu juga dengan tas. Bagi yang ingin memesan produk rajutan bisa menghubungi Mina di 081276919240," ungkapnya.***1***