1.259 warga Kabupaten Solok sembuh dari COVID-19

id berita kabupaten solok,berita sumbar,covid

1.259 warga Kabupaten Solok sembuh dari COVID-19

Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok Syofiar Syam. (Antarasumbar/HO Humas)

Untuk zonasi daerah di Sumatera Barat pada Minggu ke-62 dari tanggal 16 hingga 22 Mei 2021, Kabupaten Solok masih dalam zona oranye (risiko sedang) dengan skor 1,92,

Arosuka (ANTARA) - Sebanyak 1.259 warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat dinyatakan sembuh dari 1.442 warga yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disaese (COVID-19) di daerah itu.

Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Kamis, menyebutkan berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Solok terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 19 orang sehingga total pasien sembuh di daerah itu bertambah menjadi 1.259 orang.

Kendati demikian hari ini juga terdapat penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak delapan orang diantaranya tujuh orang menjalani karantina mandiri dan satu orang dirawat di rumah sakit.

Berdasarkan penambahan kasus tersebut, hari ini total warga Kabupaten Solok yang terkonfirmasi COVID-19 mencapai 1.442 orang yang terdiri atas sembuh 1.259 orang, menjalani karantina mandiri 108 orang, dirawat di rumah sakit 26 orang, dan meninggal 49 orang.

"Untuk zonasi daerah di Sumatera Barat pada Minggu ke-62 dari tanggal 16 hingga 22 Mei 2021, Kabupaten Solok masih dalam zona oranye (risiko sedang) dengan skor 1,92," ujar dia.

Selain itu, pemeriksaan spesimen yang sudah dilakukan hingga saat ini mencapai 16.180 orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan tes massal Kabupaten Solok.

Melihat perkembangan kasus tersebut, Syam mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Solok tetap mematuhi protokol COVID-19 saat berinteraksi di luar rumah.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan dalam rangka menekan penyebaran virus itu," kata dia.

Menurut dia mematuhi protokol kesehatan ialah semata-mata bertujuan untuk membentengi diri agar terhindar dari penularan COVID-19.

"Membolehkan beraktifitas bukan berarti wabah telah berakhir, untuk itu mari kita lakukan protokol COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas sehari-hari," ujar dia.