Solok (ANTARA) - Permintaan kue kering terus mengalami peningkatan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di Pasar Raya Solok, Sumatera Barat.
"Permintaan kue kering ini mulai meningkat sejak kemarin dan diperkirakan besok permintaan terus meningkat," ujar salah seorang pedagang kue kering Riki (40) di Solok, Senin.
Riki mengatakan saat ini rata-rata harga penjualan kue kering juga mengalami kenaikan Rp5.000 dari harga sebelumnya seperti kue kacang, kue sumprit, kue bawang, kue keramel, kue bolu, dan beberapa kue lainnya.
Menurut dia hal itu disebabkan karena jumlah permintaan di pasaran meningkat, sementara stok terbatas.
"Saya bersyukur lebaran tahun ini penjualan kue kering mulai mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya," kata dia.
Riki mengeluhkan Lebaran tahun lalu tingkat permintaan kue kering hanya 50 persen disebabkan karena dampak pandemi COVID-19 yang melanda kota itu.
Ia juga mengatakan pada Lebaran biasanya sebelum pandemi COVID-19 omzet penjualan kue Lebaran miliknya mencapai puluhan juta.
"Kalau tahun lalu beberapa tempat sempat ditutup dalam rangka menekan penyebaran pandemi COVID-19, termasuk pasar, namun sekarang sudah masuk normal baru beberapa tempat mulai dibuka serta aktifitas masyarakat tidak dibatasi," kata dia.
Kendati hari ini ramai pembeli, Riki tetap menerapkan protokol kesehatan di toko kuenya. "Kami tetap memakai masker dan menyediakan tempat cuci tangan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19," kata dia.
Selain itu, ia berharap pendemi COVID-19 segera berakhir sehingga perekonomian masyarakat kembali normal seperti biasanya. ***1***
Permintaan kue kering di pasar Solok meningkat jelang Lebaran 1442 Hijriah, harga alami lonjakan
Penjual kue kering di pasar raya Solok. (Antarasumbar/Laila Syafarud)
Saya bersyukur lebaran tahun ini penjualan kue kering mulai mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya,
