Dihari pertama larangan mudik, dua penerbangan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau

id berita padang pariaman,berita sumbar,bim

Dihari pertama larangan mudik, dua penerbangan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau

Suasana Bandara Internasional Minangkabau pada Kamis (6/5). (Antarasumbar/HO-BIM)

Artinya terjadi penurunan drastis jumlah pesawat dan penumpang yang datang,

Padang (ANTARA) - Pada hari pertama secara resmi diberlakukannya pelarangan mudik oleh pemerintah hanya ada dua maskapai yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman.

"Sesuai dengan jadwal pada hari ini hanya ada dua penerbangan yaitu Garuda Indonesia dan penerbangan perintis Susi Air," kata Humas PT Angkasa Pura II BIM Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Kamis.

Ia menyampaikan untuk Garuda Indonesia dari Jakarta hanya mengangkut 103 penumpang dan kembali ke Jakarta membawa 73 orang. Sedangkan untuk penerbangan perintis menuju Nias hanya mengangkut 6 penumpang yang didominasi penumpang melakukan perjalanan dinas berdasarkan verifikasi dokumen.

"Artinya terjadi penurunan drastis jumlah pesawat dan penumpang yang datang," kata dia.

Menurutnya PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau telah membentuk posko monitoring dan pemeriksaan penumpang dalam rangka mendukung kebijakan pelarangan mudik lebaran.

Posko mulai beroperasi pada 6-17 Mei 2021 untuk memeriksa dokumen persyaratan perjalanan bagi calon penumpang yang akan berangkat.

"Sementara bagi penumpang yang datang diseleksi di bandara keberangkatan," kata dia.

Ia menyampaikan yang boleh melakukan perjalanan dengan pesawat pada periode itu adalah pelaku perjalanan dengan tujuan khusus seperti kedinasan, mengunjungi keluarga yang sakit atau berduka.

"Lalu ibu hamil untuk kepentingan persalinan, dan kepentingan nonmudik lainnya yang dilengkapi dengan surat dari kelurahan," kata dia.

Sebelumnya pada 5 Mei 2021 sebanyak 3.660 penumpang tiba di Bandara Minangkabau diangkut 23 penerbangan.

"Angka ini normal karena biasanya angka kedatangan per hari bisa mencapai 6.000 sampai 7.000 penumpang," kata dia.

Menyikapi kebijakan pelarangan mudik PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau memberlakukan penyesuaian operasional.

"Dari sisi operasional bandara, kami melakukan penataan pada tiga aspek yaitu personel bandara, sistem operasional bandara, dan sistem penerbangan," kata dia.

Ia menyampaikan lalu lintas penerbangan dan penumpang pada periode peniadaan mudik dipastikan akan turun, dan sejalan dengan itu pihaknya melakukan penyesuaian operasional untuk memastikan bandara tetap optimal.

Ia memastikan BIM juga bersiaga apabila ada penerbangan tidak berjadwal seperti ada penerbangan dalam rangka kemanusiaan, militer, evakuasi medis, repatriasi, penerbangan VVIP/VIP, penerbangan kenegaraan, dan apabila ada penerbangan dengan status darurat.