Safari Ramadhan, Bupati Pasaman Barat kunjungi masjid berusia 100 tahun lebih
Simpang Empat, (ANTARA) - Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat Hamsuardi mengunjungi masjid yang berusia 100 tahun lebih dalam agenda safari ramadhan 1442 Hiriah, Rabu (31/4) malam.
Masjid tersebut adalah Masjid Mimba Gadang Daulat yang dipertuan Parit Batu berada di Jorong Simpang Empat Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menyampaikan kunjungan safari ramadhan adalah dalam rangka menjalin silaturahmi pemerintah daerah dengan masyarakat dan khususnya jemaah di masjid yang sangat bersejarah bagi kerajaan Daulat yang dipertuan Parit Batu.
"Secara pribadi saya sudah sering melaksanakan ibadah salat di masjid ini, namun malam ini saya hadir bersama segenap tim yang ada," katanya.
Ia mengatakan dirinya bersama wakil bupati baru saja dilantik selama 56 hari. Ia melihat banyaknya harapan masyarakat terkait pembangunan yang harus segera diwujudkan.
Terlebih jabatan bupati efektif hanya berkisar tiga tahun. Oleh sebab itu, pembangunan harus dilaksanakan dengan ekstra cepat.
"Banyak harapan masyarakat soal pembangunan. Walaupun bukan lagi masuk kategori daerah tertinggal, akan tetapi kita masih tertinggal pembangunan dari daerah lain di Sumbar," jelasnya.
Menurutnya setiap pelaksanaan rapat koordinasi di tingkat provinsi hampir tidak ada lagi usulan pembangunan jalan, jembatan dan lain sebagainya dari daerah lain, akan tetapi telah berfokus kepada peningkatan perekonomian masyarakat.
"Di daerah lain orang sudah berfokus pada peningkatan ekonomi. Tidak lagi berkutat soal jalan dan jembatan. Oleh sebab itu, dalam waktu yang sangat singkat, pembangunan harus kita kejar. Dalam jangka waktu tiga tahun kita berharap semuanya dapat tercapai" tegasnya.
Dalam mengejar berbagai ketertinggalan di sektor pembangunan fisik tersebut, ia meminta agar masyarakat dapat mendukung pemerintah daerah dalam mengupayakan hal tersebut.
"Harapan kita tentunya dukungan dari masyarakat. Bila mana ada pembangunan yang menyebabkan tanahnya harus diganti rugi, mohon kiranya dapat bekerjasama dengan baik. Kita tidak boleh berorientasi pada nilai tukar harga tanah saja. Jika begitu, persoalan pembangunan tidak akan selesai," sebutnya.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, agar senantiasa mengambil langkah cepat dalam percepatan pembangunan.
"Tokoh masyarakat, niniak mamak, wali nagari saya imbau untuk terus berlari kencang dalam membangun. Membangun itu adalah kerja siang dan malam. Itu yang sudah saya rasakan pada hari ke 56 saya menjabat," ujarnya.
Sementara pengurus masjid Mimba Gadang Daulat Parit Batu Imam Rajo menyampaikan ucapan terima atas kehadiran bupati bersama tim. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan kedua yang diterima dari pemerintah daerah selama Pasaman barat berdiri.
"Terima kasih atas kehadiran bupati beserta rombongan di masjid yang sangat bersejarah bagi kerajaan Daulat Parit Batu ini. Ini kunjungan kali kedua, bagi kami ini adalah bentuk perhatian bagi masjid yang merupakan pusat peribadatan umat muslim di kecamatan Pasaman dari dahulunya," sebut dia.
Pada kesempatan itu diakhiri dengan penyerahan bantuan Rp 10 juta dan sejumlah Al-qur'an dari Pemkab Pasaman Barat, Rp1,5 juta dari dana pribadi bupati, sejumlah karpet sajadah, uang tunai Rp2 juta dan jam dinding dari Bank Nagari.
Turut hadir Ketua TP PKK Pasaman Barat Titi Hamsuardi, Kepala Kantor Kemetrian Agama Pasaman Barat, M. Nur dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). (*)
Masjid tersebut adalah Masjid Mimba Gadang Daulat yang dipertuan Parit Batu berada di Jorong Simpang Empat Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi menyampaikan kunjungan safari ramadhan adalah dalam rangka menjalin silaturahmi pemerintah daerah dengan masyarakat dan khususnya jemaah di masjid yang sangat bersejarah bagi kerajaan Daulat yang dipertuan Parit Batu.
"Secara pribadi saya sudah sering melaksanakan ibadah salat di masjid ini, namun malam ini saya hadir bersama segenap tim yang ada," katanya.
Ia mengatakan dirinya bersama wakil bupati baru saja dilantik selama 56 hari. Ia melihat banyaknya harapan masyarakat terkait pembangunan yang harus segera diwujudkan.
Terlebih jabatan bupati efektif hanya berkisar tiga tahun. Oleh sebab itu, pembangunan harus dilaksanakan dengan ekstra cepat.
"Banyak harapan masyarakat soal pembangunan. Walaupun bukan lagi masuk kategori daerah tertinggal, akan tetapi kita masih tertinggal pembangunan dari daerah lain di Sumbar," jelasnya.
Menurutnya setiap pelaksanaan rapat koordinasi di tingkat provinsi hampir tidak ada lagi usulan pembangunan jalan, jembatan dan lain sebagainya dari daerah lain, akan tetapi telah berfokus kepada peningkatan perekonomian masyarakat.
"Di daerah lain orang sudah berfokus pada peningkatan ekonomi. Tidak lagi berkutat soal jalan dan jembatan. Oleh sebab itu, dalam waktu yang sangat singkat, pembangunan harus kita kejar. Dalam jangka waktu tiga tahun kita berharap semuanya dapat tercapai" tegasnya.
Dalam mengejar berbagai ketertinggalan di sektor pembangunan fisik tersebut, ia meminta agar masyarakat dapat mendukung pemerintah daerah dalam mengupayakan hal tersebut.
"Harapan kita tentunya dukungan dari masyarakat. Bila mana ada pembangunan yang menyebabkan tanahnya harus diganti rugi, mohon kiranya dapat bekerjasama dengan baik. Kita tidak boleh berorientasi pada nilai tukar harga tanah saja. Jika begitu, persoalan pembangunan tidak akan selesai," sebutnya.
Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, agar senantiasa mengambil langkah cepat dalam percepatan pembangunan.
"Tokoh masyarakat, niniak mamak, wali nagari saya imbau untuk terus berlari kencang dalam membangun. Membangun itu adalah kerja siang dan malam. Itu yang sudah saya rasakan pada hari ke 56 saya menjabat," ujarnya.
Sementara pengurus masjid Mimba Gadang Daulat Parit Batu Imam Rajo menyampaikan ucapan terima atas kehadiran bupati bersama tim. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan kedua yang diterima dari pemerintah daerah selama Pasaman barat berdiri.
"Terima kasih atas kehadiran bupati beserta rombongan di masjid yang sangat bersejarah bagi kerajaan Daulat Parit Batu ini. Ini kunjungan kali kedua, bagi kami ini adalah bentuk perhatian bagi masjid yang merupakan pusat peribadatan umat muslim di kecamatan Pasaman dari dahulunya," sebut dia.
Pada kesempatan itu diakhiri dengan penyerahan bantuan Rp 10 juta dan sejumlah Al-qur'an dari Pemkab Pasaman Barat, Rp1,5 juta dari dana pribadi bupati, sejumlah karpet sajadah, uang tunai Rp2 juta dan jam dinding dari Bank Nagari.
Turut hadir Ketua TP PKK Pasaman Barat Titi Hamsuardi, Kepala Kantor Kemetrian Agama Pasaman Barat, M. Nur dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). (*)