Pemkab Solok lakukan vaksinasi COVID-19 terhadap pelayan publik

id berita kabupaten solok,berita sumbar,vaksin

Pemkab Solok lakukan vaksinasi COVID-19 terhadap pelayan publik

Plh Bupati Solok Aswirman tengah mencek tensi sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19. (Antarasumbar/HO)

Namun pada pelaksanaan pertama baru terealisasikan sebanyak 621 vaksin,

Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat melakukan vaksinasi Corona Virus Disaese (COVID-19) terhadap pelayan puplik, anggota TNI, personel Kepolisian Resor (Polres) Arosuka, serta aparatur sipil negara (ASN) pada tahap dua.

Kepala Bagian Humas Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Jumat, menyebutkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada tahap II ditargetkan sekitar 1.443 vaksin untuk pelayan publik yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi.

"Namun pada pelaksanaan pertama baru terealisasikan sebanyak 621 vaksin, yakni untuk ASN, BUMN, BUMD, anggota TNI dan personil Polres. Atau sasaran target baru mencapai 43,10 persen," ujar dia.

Ia mengatakan sekitar 822 vaksin yang masih tersisa akan disuntikkan pada pelaksanaan kedua untuk pedagang, wartawan, pekerja transportasi umum, dan pelayan publik lainnya di Kabupaten Solok yang belum mendapatkan vaksin.

"Untuk jadwal pelaksanaan yang kedua masih kita susun, kemudian untuk tempat kegiatan vaksin bagi pedagang bisa diadakan di setiap Puskesmas kecamatan masing-masing," kata dia.

Menurut dia hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kerumunan dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19. "Karena Kabupaten Solok ini cukup luas, jadi vaksinasi untuk pedagang sebaiknya dilakukan per kecamatan," ujar dia.

Selain itu, ia menyebutkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada tahap pertama yang dilakukan untuk tenaga kesehatan melebihi target, yakni 1.282 atau 100,50 persen dari 1.276 sasaran.

Syam juga mengatakan untuk status kesehatan sasaran yang akan divaksinasi harus dilakukan seoptimal mungkin. Seperti diketahui, vaksin secara umum tidak menimbulkan reaksi pada tubuh. "Bahkan apa bila terjadi, hal itu hanya menimbulkan reaksi ringan saja," ucapnya.

Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respon imun.

"Untuk itu, masyarakat tidak perlu cemas karena vaksinasi ini bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat pandemi COVID-19 serta untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh," ujar dia.

Ia mengharapkan dengan upaya yang telah dilakukan tersebut dapat mengakhiri pandemi COVID-19.

“Kendati vaksinasi sudah diberikan, perlu disampaikan agar seluruh pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Tetap disiplin dan menjalankan 3M," ujar dia. ***3***