Arosuka (ANTARA) - Pasien positif Corona Virus Disaese (COVID-19) bertambah 13 orang hingga hari ini total pasien positif virus tersebut menjadi 736 orang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
"Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, hari ini ada penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 13 orang," kata Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam di Arosuka, Kamis.
Selain itu, ia menyebutkan dari 13 pasien tersebut, yakni 11 orang tengah menjalani karantina mandiri serta dua orang lainnya tengah dirawat di RSUD Arosuka dan RS Yos Sudarso.
Syam juga menyebutkan saat ini pasien sembuh dari COVID-19 terdapat empat orang. Ke empat pasien tersebut sebelumnya menjalani isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh setelah dua kali menjalani tes usap dengan hasil negatif.
Berdasarkan penambahan kasus baru COVID-19 tersebut, ia menyebutkan sampai saat ini total warga Kabupaten Solok yang terkonfirmasi COVID-19 mencapai 736 orang, yakni terdiri atas 78 orang tengah menjalani karantina mandiri, dirawat 12 orang, meninggal 18 orang, dan sembuh 628 orang.
Ia menyebutkan sampai saat ini pemeriksaan spesimen yang sudah dilakukan mencapai 8.549 orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan tes usap massal di Kabupaten Solok.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat Kabupaten Solok agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu tetap memakai masker saat berinteraksi di luar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap menjaga imunitas tubuh.
"Membolehkan beraktifitas bukan berarti wabah telah berakhir, untuk itu mari kita lakukan protokol COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas sehari-hari," kata dia.
Menurut dia hal itu bertujuan untuk membentengi diri agar terhindar dari penularan COVID-19.
"Tetaplah jaga kesehatan dan marilah kita konsisten dan disiplin mematuhi semua protokol kesehatan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan terkait pelaksanaan tes usap terhadap guru di sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) masih belum bisa dilaksanakan karena menunggu revisi anggaran 2021.
"Kendati demikian, sebagian sekolah sudah ada juga yang mulai melaksanakan tes usap dengan menggunakan dana komite sekolah, kemudian sebagian juga ada yang mandiri," ujar dia. ***3***