Arosuka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menutup sementara kawasan pendakian Gunung Talang dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disaese (COVID-19).
Bupati Solok Gusmal di Arosuka, Senin mengatakan penutupan kawasan dan kegiatan pendakian Gunung Talang tersebut hanya sementara waktu yakni, mulai 21 Desember 2020 hingga 04 Januari 2021.
Ia mengatakan keputusan tersebut berdasarkan hasil rapat lintas sektoral bersama Forkopimda Kabupaten Solok dengan organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan pada 17 Desember 2020 lalu dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19.
Selain itu, juga terdapat surat edaran Kapolres Solok Nomor : B/644/XII/2020 tanggal 16 Desember 2020 tentang penutupan sementara kawasan pendakian Gunung Talang.
Ia juga mengimbau agar masyarakat Kabupaten Solok menghindari tempat-tempat kerumunan penyebab penularan COVID-19 pada saat perayaan tahun baru 2021.
"Perayaan Natal 2020 dan tahun baru 2021 masih dalam situasi pandemi COVID-19. Untuk itu perlu dilakukan pengamanan yang sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia.
Seperti biasanya perayaan tahun baru tentunya akan memunculkan tempat-tempat kerumunan di titik tertentu, termasuk di kawasan pendakian Gunung Talang. Ia mengkhawatirkan kerumunan dapat berpotensi menyebarkan COVID-19.
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat setempat betul-betul serius dalam penerapan protokol kesehatan saat perayaan ibadah Natal maupun tahun baru.
"Hal itu bertujuan agar kegiatan tersebut nantinya berlangsung dengan lancar dan aman, sehingga terhindar dari penularan COVID-19," kata dia.
Menurut dia alangkah baiknya jika perayaan tahun baru dilakukan di masjid-masjid dengan mengadakan kegiatan pengajian agama dan zikir bersama yang lebih bermanfaat sesuai agama masing dengan tetap menerapkan protokol COVID-19.
Di samping itu, Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok Syofiar Syam mengatakan berdasarkan informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solok total kasus positif COVID-19 di daerah itu terus bertambah menjadi 562 orang.
"Dari 562 pasien tersebut, yakni dengan rincian menjalani karantina mandiri 79 orang, dirawat di rumah sakit 11 orang, meninggal 17 orang, dan sembuh 455 orang," kata dia. (*)