Arosuka (ANTARA) - Pasien positif Corona Virus Disaese (COVID-19) bertambah enam orang hingga saat ini total pasien menjadi 403 orang di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
"Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, hari ini ada penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak enam orang," kata Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Solok, Syofiar Syam, di Arosuka, Sabtu.
Ia menyebutkan enam pasien tersebut, yakni empat orang menjalani isolasi mandiri, satu orang dirawat di RST Solok, dan satu orang lainnya meninggal dunia.
Ia mengatakan pasien yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki (67), merupakan warga Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki. Yang bersangkutan merupakan kasus suspek yang memiliki gejala sesak napas. Sebelumnya dirawat di RSUD M Natsir Solok dan meninggal pada Jumat (20/11).
"Saat ini untuk pasien sembuh COVID-19 di Kabupaten Solok belum ada," ucapnya.
Ia menyebutkan sampai saat ini pemeriksaan spesimen sudah dilakukan sebanyak 5.123 orang dan sebanyak 1.684 berasal dari kegiatan tes usap massal di Kabupaten Solok.
"Sampai saat ini total warga Kabupaten Solok yang terkonfirmasi COVID-19 mencapai 403 orang, yakni terdiri atas 110 orang tengah menjalani karantina mandiri,
dirawat 15 orang, meninggal 12 orang, dan sembuh 266 orang," kata dia merincikan.
Ia juga mengatakan saat ini Kabupaten Solok termasuk salah satu dari 11 daerah yang termasuk zona oranye atau risiko sedang.
Ia mengimbau masyarakat Kabupaten Solok agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19 yaitu tetap memakai masker saat berinteraksi di luar rumah, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap menjaga imunitas tubuh.
"Membolehkan beraktifitas bukan berarti wabah telah berakhir, untuk itu mari kita lakukan protokol COVID-19 dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas sehari-hari," kata dia.
Menurut dia hal itu bertujuan untuk membentengi diri agar terhindar dari penularan COVID-19.
"Tetaplah jaga kesehatan dan marilah kita konsisten dan disiplin mematuhi semua protokol kesehatan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," ujar dia. ***3***