Kabupaten Agam (ANTARA) - Kelompok Ta Melayu Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat membersihkan limbah sisa pakan ikan dan rumah tangga yang mengendap di dasar Danau Maninjau secara manual dalam mengatasi pencemaran di danau vulkanik itu.
Ketua Kelompok Ta Melayu, Naziruddin di Lubukbasung, Selasa, mengatakan Kelompok Ta Melayu dengan jumlah 20 orang melakukan pembersihan limbah rumah tangga dan pakan ikan yang mengendap di dasar danau.
"Kita baru membersihkan limbah rumah tangga berupa kemasan air mineral di dalam danau sebanyak lima goni dan kemasan itu akan kita olah menjadi barang yang bernilai ekonomis," tambahnya.
Ia mengemukakan, untuk limbah pakan ikan akan dibersihkan dalam waktu dekat menggunakan alat tradisional berupa dauh, jaring dan lainnya.
Saat ini, lanjutnya pihaknya sedang mengajukan bantuan ke PT PLN (Persero) Wilayah Sumbagsel di Palembang berupa dauh, kapal bot, jaring, penyaring, baju dan alat pendukung lainnya.
"Kita berharap PT PLN (Persero) Wilayah Sumbagsel segera merelokasi bantuan yang kami usulkan, sehingga kelompok sudah bisa melakukan pembersihan dari limbah pakan ikan," katanya yang juga Wali Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya.
Ia menambahkan, limbah pakan ikan yang dikeluarkan itu akan digunakan sebagai pupuk tanaman di Taman Talao.
Selain itu, juga digunakan untuk pupuk tanaman padi milik warga sekitar dan tanaman lainnya.
"Kita akan melakukan penelitian limbah pakan itu terkait kandungan yang dimiliki," katanya.
Aksi membersih Danau Maninjau itu dilakukan mengingat bahwa air danau tersebut sudah tercemar berat dari limbah rumah tangga dan sisa pakan ikan.
Dengan kondisi itu, pemerintah bakal menganggarkan dana untuk pembersihan limbah tersebut.
Namun dengan dana yang dibutuhkan cukup besar, maka pembersihan limbah tidak terelokasi, sehingga pihaknya membuat kelompok untuk melakukan pembersihan danau itu secara manual.
"Sebelumnya ada salah seorang warga atas nama Syamsir (70) melakukan pembersihan limbah pakan ikan menggunakan dauh semenjak 2014 hingga 2018," ujarnya.
Pihaknya berharap aksi pembersihan yang dilakukan ini dicontoh oleh masyarakat di sekitar Danau Maninjau, sehingga danau akan bersih.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam, Jetson mendukung program pembersihan danau yang dilakukan Kelompok Ta Melayu dan pemerintah akan membantu peralatan yang dibutuhkan.
Namun sebelum bantuan diberikan, kelompok harus menunjukkan aksi sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki kelompok itu.
"Pemerintah siap membantu peralatan dalam membersihkan danau dari pencemaran," katanya. (*)