Luanda (ANTARA) - Sedikitnya 2.548 orang di Angola meninggal akibat malaria pada kuartal pertama 2020, menurut koordinator nasional program pembasmian malaria Kementerian Kesehatan, Jose Martins, Senin.
Martins menyebutkan terdapat peningkatan 467 kematian dibanding periode yang sama pada 2019.
Sejak Januari hingga Maret tahun ini lebih dari 2 juta kasus malaria terdiagnosa di Angola, 190.000 lebih banyak dari periode yang sama tahun lalu.
Pejabat tersebut menuturkan uji cepat telah didistribusikan guna menekan penyebaran penyakit tersebut. Pihaknya juga meminta masyarakat agar menggunakan kelambu dan penyemprotan antinyamuk.
Di tengah pandemi corona jenis baru atau COVID-19 saat ini, negara Afrika yang tergolong kaya karena banyaknya sumber daya alamnya itu, seperti dicatat oleh laman worldometers, memiliki 45 kasus corona dan 2 kematian serta 13 sembuh.
Seperti pemerintahan negara lain umumnya, otoritas di Angola juga memberlakukan karantina wilayah. Namun sebagian warganya tidak mematuhi aturan karena mereka harus memenuhi kebutuhan keluarga dengan aktivitas kerja di luar rumah.
Sumber: Xinhua
Berita Terkait
Golkar lebih dorong Ridwan Kamil maju Pilkada Jawa Barat
Kamis, 25 April 2024 21:03 Wib
Menkopolhukam ungkap lebih dari lima juta konten pornografi libatkan anak
Kamis, 18 April 2024 18:56 Wib
Klopp ingin Liverpool memulai laga leg kedua dengan "jauh lebih baik"
Kamis, 18 April 2024 9:34 Wib
Dalam tiga hari, kunjungan ke Pantai Sasak Pasaman Barat capai 36 ribu orang lebih
Minggu, 14 April 2024 16:27 Wib
Muhammadiyah kemukakan alasan penetapan Idul Fitri lebih awal
Minggu, 7 April 2024 19:46 Wib
DLH Kota Solok imbau masyarakat disiplin membuang sampah
Sabtu, 6 April 2024 14:33 Wib
"Semata" 2024 Tuntas, Keluarga Syahrial dari Padang Besi Punya Rumah Lebih Nyaman
Sabtu, 6 April 2024 4:44 Wib
Wirid Bulanan, Hendri Septa : Ramadhan Momentum Menjadi Pamong Masyarakat yang Lebih Baik
Sabtu, 6 April 2024 4:41 Wib