Pulihnya ekonomi China, picu menguatnya Rupiah

id rupiah,dolar,kurs

Pulihnya ekonomi China, picu menguatnya Rupiah

Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Pada pukul 09.41 WIB, rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.338 per dolar AS,
Jakarta (ANTARA) - Seiring mulai pulihnya ekonomi China, memicu nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat.

Pada pukul 09.41 WIB, rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.338 per dolar AS.

"Hari ini rupiah bisa mendapatkan sentimen positif dari data indeks aktivitas manufaktur dan nonmanufaktur China versi pemerintah untuk bulan Maret yang dirilis melebihi ekspektasi dan masuk zona ekspansi, 52 vs 44,9 dan 52,3 vs 42,1," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, hasil tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi China telah berhasil mengatasi pandemi wabah COVID-19.

Pulihnya ekonomi China bisa membantu perekonomian negara mitra yang membutuhkan material dan pasar Negeri Tirai Bambu itu.

Selain itu, penguatan indeks saham AS juga bisa memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini. Indeks Dow Jones pada Senin (30/3/2020) ditutup menguat 3,19 persen.

Kendati demikian, penambahan penyebaran wabah masih menjadi sentimen negatif karena masalah utama belum terselesaikan.

Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.200 per dolar AS hingga Rp16.400 per dolar AS.