Baru 895 KK yang mengakses sensus penduduk daringdiSolok Selatan

id Abdul Razi,BPS Solok Selatan,BPS Solok Selatan terkini,berita Solok Selatan,berita sumbar

Baru 895 KK yang mengakses sensus penduduk daringdiSolok Selatan

Kepala BPS Solok Selatan Abdul Razi. (ANTARA/Erik IA)

Padang Aro, (ANTARA) - Kepala BPS Solok Selatan, Sumatera Barat Abdul Razi mengatakan sampai saat ini baru 895 kepala keluarga yang mengakses sensus penduduk sistem dalam jaringan (daring) atau online.

"Kami menargetkan 4.309 rumah tangga yang melaksanakan sensus daring tetapi sampai saat ini baru 895 rumah tangga yang mengaksesnya dengan 668 kk yang mengisi sampai selesai," katanya di Padang Aro, Senin.

Sensus penduduk daring katanya masih bisa dilakukan sampai 31 Maret 2020 dan mengajak masyarakat ikut berpartisipasi.

Dalam sensus daring masyarakat cukup membuka link sensus.bps.go.id bisa melalui telepon pintar atau laptop dan isi sendiri datanya.

Untuk mencapai target 4.309 tersebut dengan sisa waktu yang tersisa, pihaknya akan memanfaatkan media sosial untuk sosialisasi karena sosialisasi langsung ke lapangan dibatasi akibat virus Corona.

Jadwal sosialisasi ke OPD katanya, banyak yang dibatalkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona sehingga lebih intens melalui media sosial.

"Sosialisasi ke OPD ditiadakan sebagai antisipasi penyebaran virus corona kecuali yang sudah disepakati waktu dan tempatnya," ujarnya.

Dia mengatakan, yang menjadi kendala saat sosialisasi yaitu jaringan internet yang tidak lancar sehingga saat mengakses sensus.bps.go.id susah.

Dari tujuh Kecamatan yang dilakukan sosialisasi katanya, hanya dua Kecamatan yang berhasil membuka akses yaitu Sangir dan Sungai Pagu.

Untuk yang paling banyak berpartisipasi pada sensus daring di Solok Selatan juga di Kecamatan Sangir dan Sungai Pagu.

Setelah sensus daring selesai BPS akan melaksanakan sensus dengan mendatangi langsung warga dimulai pada Juli 2020.

Untuk sensus langsung mendatangi warga pihaknya akan merekrut 195 petugas dimana untuk pencacah lapangan sebanyak 150 orang dan kortim 45 orang.

"Petugas lapangan dibagi berdasarkan beban kerja dan satu orang pencacah akan mendatangi 300 rumah tangga," ujarnya.

Sedangkan kortim bertugas mengawasi tim lapangan dan satu kortim membawahi tiga pencacah. (*)