Puluhan tim "Sipak Rago" ikuti turnamen di Kopi Batigo

id tunamen Sipak Rago

Puluhan tim "Sipak Rago" ikuti turnamen di Kopi Batigo

Salah satu tim tampil dalam tunamen Sipak Rago yang digelar di Kopi Batigo, Rabu (19/2) malam. (ANTARA/Fathul Abdi)

Padang, (ANTARA) - Sebanyak 30 tim permainan rakyat yang berkembang di Minangkabau yaitu "Sipak Rago" mengikuti turnamen di kafe Kopi Batigo Padang, Sumatera Barat.

"Kami mengapresiasi even yang digelar ini, sebagai upaya melestarikan seni tradisi yang ada di Padang," kata Kepala Dinas Pariwisata Arfian, usai membuka tutnamen di Padang, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah akan terus mendorong upaya pelestarian seni tradisi yang mulai hilang saat ini, sehingga tetap diteruskan ke generasi muda.

"Pada Festival Siti Nurbaya 2019 turnamen sipak rago telah dimasukkan dalam agenda, ke depannya kami berencana membuat even tersendiri untuk sipak rago dan digelar setiap tahun," katanya.

Sementara Owner Kopi Batigo Yulviadi menjelaskan even tersebut sengaja digelar untuk memberi ruang dan mengenalkan permainan tradisi itu kepada generasi muda.

"Kami mempunyai visi untuk ikut berkontribusi dalam pelestarian seni tradisi di Padang termasuk Sipak Rago, untuk "mambangkik batang tarandam" (mengembalikan sesuatu yang lama hilang)," katanya.

Oleh karena itu pihaknya menggelar turnamen di pelataran kafe yang biasanya didatangi para anak muda tersebut sebagai ruang kreatif.

Sementara Ketua Penyelenggara Yogi Dirgantara mengatakan turnamen sipak rago itu digelar dari Rabu hingga Jumat (21/2).

Ada tiga puluh tim yang mengikuti turnamen tersebut tidak hanya dari Padang, bamun juga ada tim dari Kabupaten Padangpariaman.

Untuk Kota Padang tim tersebut berasal dari Kecamatan Nanggalo, Koto Tangah, Kuranji, dan Pauh.

Malam final akan digelar pada Jumat (21/2) sekaligus menyerahkan hadiah bagi tim pemenang berupa trofi, sertifikat, dan uang pembinaan.

"Masing-masing tim diberikan waktu sepuluh menit untuk bermain, pemenang ditentukan oleh para juri yang merupakan tuo-tuo (tua-tua) dalam permainan sipak rago," katanya.

Sipak Rago merupakan permainan rakyat yang sudah turun-temurun di daerah setempat dengan menggunakan kaki.

Permainannya dilakukan oleh tujuh hingga sebelas orang menggunakan bola takraw, namun dimainkan dalam formasi melingkar tanpa jaring net.

Titik penting dalam permainan tersebut adalah menjaga bola tidak terjatuh ketika pindah dari satu kaki ke kaki lainnya, sedangkan poin penilaian ditentukan oleh gerak para pemain ketika menyambut bola yang datang.

Turnamen yang digelar pada pukul 16.00 WIB itu menarik perhatian para pengunjung yang datang ke kafe. (*)