Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mencatat hingga Kamis(13/2) tercatat 48.000 ekor babi mati akibat virus hog cholera dan African Swine Fever (ASF) di wilay provinsi tersebut.
"Sejauh ini ada 48 ribu ekor babi yang mati di Sumatera Utara," kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam rapat dengar pendapat terkait persoalan babi di Sumut di kantor DPRD Sumut, Kamis.
Ia menyebutkan, sampai saat ini pihaknya belum dapat memberikan solusi terkait persoalan kematian babi di Sumatera Utara. Namun sudah melakukan sejumlah langkah terkait penanganan kematian babi.
"Kita sudah bentuk tim untuk membantu masyarakat untuk menanam babi tersebut jika mati," ujarnya.
Dalam rapat yang juga dihadiri Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin dan Kepala Kejati Sumut Amirianto, ia meminta masukan dari seluruh pihak untuk penanganan masalah kematian babi.
"Mari saudara-saudaraku berikan masukan kepada kami untuk menangani permasalahan kematian babi di Sumatera Utara ini," ujarnya.
Berita Terkait
Prabowo tekankan peribahasa harimau mati meninggalkan belang
Sabtu, 9 November 2024 9:36 Wib
KKP teliti temuan bangkai paus yang terdampar di kawasan konservasi
Senin, 21 Oktober 2024 17:58 Wib
Samsat Padang masifkan razia kendaraan mati pajak pada akhir tahun
Selasa, 8 Oktober 2024 18:55 Wib
Film "Perayaan Mati Rasa" umumkan jajaran pemainnya
Senin, 9 September 2024 11:29 Wib
Penyu mati terdampar di Padang
Kamis, 15 Agustus 2024 12:09 Wib
Jerat babi yang mengakhiri hidup harimau sumatera
Minggu, 4 Agustus 2024 12:44 Wib
Peselancar Rio Waida "mati rasa" usai kalah di Olimpiade Paris
Selasa, 30 Juli 2024 8:25 Wib
Dokter Hewan: Harimau mati di Agam akibat tulang rawan trakea pecah
Jumat, 26 Juli 2024 15:10 Wib