Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator pasar modal di Indonesia, memutuskan penghentian sementara perdagangan efek lima emiten.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, lima perusahaan tercatat tersebut adalah PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT SMR Utama Tbk (SMRU), dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM dan TRAM-W) di mana perdagangan efek ketiganya aktif sebelum suspensi.
Sementara itu, dua emiten lainnya yaitu PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) yang disuspensi di seluruh pasar sejak Mei 2019 dan PT Hanson Internasional Tbk (MYRX dan MRX-P) yang disuspensi di seluruh pasar sejak 16 Januari 2020.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, penghentian tersebut dilakukan dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, serta merujuk pada surat yang dikeluarkan OJK No. SR-11/PM.21/2020 tanggal 22 Januari 2020 perihal Perintah Penghentian Sementara Perdagangan Efek.
"Penghentian dilakukan pada seluruh pasar sejak sesi I Perdagangan Efek hari Kamis, 23 Januari 2020 hingga pengumuman bursa lebih lanjut," ujarnya.
Pembukaan suspensi atas efek-efek di atas, hanya dapat dipertimbangkan apabila perusahaan tercatat telah memenuhi kewajiban kepada BEI dan pihak OJK telah memerintahkan pembukaan suspensi atas efek-efek dimaksud.
Berita Terkait
BEI Suspensi Saham Brau dan IIKP
Senin, 21 Desember 2015 11:54 Wib
Uni Eropa Perpanjang Suspensi Sanksi Terhadap Iran
Rabu, 15 Juli 2015 7:39 Wib
BEI Cabut Suspensi Efek Yulie Sekurindo
Rabu, 18 Februari 2015 10:20 Wib
BEI Suspensi Efek Borneo Lumbung Energi
Jumat, 30 Januari 2015 13:11 Wib
BEI Suspensi Saham dan Obligasi Arpeni Pratama
Selasa, 30 September 2014 12:31 Wib
BEI Cabut Suspensi Efek Kresna Graha Sekurindo
Jumat, 5 September 2014 18:01 Wib
BEI Suspensi Saham Kresna Graha Sekurindo
Senin, 7 Juli 2014 12:37 Wib
BEI Buka Suspensi Saham Pool Advista Indonesia
Senin, 17 Februari 2014 12:43 Wib