Sempat ditutup sebulan, wisata pulau Angso Duo kembali dibuka

id Pulau Angso Duo,Pantai Gandoriah,Kapal Wisata Tenggelam,Pariwisata Pariaman

Sempat ditutup sebulan, wisata pulau Angso Duo kembali dibuka

Wali Kota Pariaman, Sumbar Genius Umar (tiga kiri) meninjau kapal wisata naas yang karam pada Sabtu (26/10) sore di perairan Pariaman, Minggu. (Antara/ Aadiaat M.S.)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman, Sumatera Barat, mulai membuka wisata ke Pulau Angso Duo pascaditutup selama satu bulan akibat karamnya kapal pada Sabtu (26/10) yang menimbulkan korban jiwa.

"Akses wisata dari Pantai Gandoriah ke Pulau Angso Duo sudah mulai dibuka semenjak kemarin," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan selama satu bulan tersebut pihaknya memperbaiki sistem administrasi serta memeriksa kapal dan perlengkapan keselamatannya agar sesuai dengan standar prosedur opersional.

Untuk itu, lanjutnya saat ini penjualan karcis tidak lagi dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan namun dikelola oleh Dinas Perhubungan setempat.

Ia menjelaskan, lamanya penutupan wisata ke Pulau Angso Duo tersebut karena pihaknya ingin mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya guna memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang ingin menikmati wisata pulau.

Ia menyadari penutupan tersebut dapat mengganggu ekonomi warga sebagai pengusaha kapal serta yang berkerja di bidang kapal wisata namun keputusan itu harus diambil agar wisata pulau di Pariaman nantinya tidak menimbulkan korban.

"Saya pun meminta agar nahkoda dan anak buah kapal lebih berhati-hati lagi serta mengutamakan sapta pesona dan keselamatan," tambahnya.

Sebelumnya Pemko Pariaman menutup sementara kunjungan wisata ke pulau di daerah itu pascakaramnya kapal wisata pada Sabtu (26/10) sore yang menyebabkan seorang wisatawan meninggal dunia.

"Kami tutup dulu hingga 15 hari ke depan untuk membenahi sistem yang ada sambil menunggu hasil investigasi," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Minggu.

Ia mengatakan pembenahan yang dilakukan yaitu mulai dari pemeriksaan kelaikan kapal, nahkoda kapal, hingga sistem pemberangkatan.

Ia menyampaikan pembenahan tersebut melibatkan sejumlah pihak mulai dari dinas terkait hingga kepolisian serta Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan setempat.