Lubuk Basung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki 300 orang juru pemantau jentik nyamuk aedes aegypti untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Agam, Bisman di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan 300 orang ini tersebar di 23 Puskesmas di daerah itu.
"Mereka telah dilatih cara pengambilan dan penanganan jentik nyamuk di bak penampungan rumah warga," katanya.
Ia mengatakan, juru pemantau jentik itu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas dalam memantau jentik apabila ada laporan kasus DBD.
Mereka bakal diturunkan ke rumah penderita DBD setelah menerima laporan kasus itu.
Sesampai di rumah warga, tambahnya, mereka akan mengambil sampel jentik di bak penampungan rumah warga.
"Sampel itu akan dibawa ke laboratorium Dinkes Agam dalam memastikan apakah jentik itu nyamuk aedes aegypti," katanya.
Apabila ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti, maka pemilik rumah dimintak untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di bak penampungannya.
Selain itu mengimbau warga sekitar melakukan gotong royong membersihkan bak penampungan, menimbun kaleng bekas, membersihkan selokan dan lainnya.
"Ini dalam rangka agar jentik tersebut tidak besar yang bisa mengakibatkan penularan DBD," katanya.
Ia mengakui, jumlah kasus DBD di daerah itu selama Januari sampai 28 September 2018 sebanyak 96 kasus.
Sementara kasus DBD pada 2018 sebanyak 137 kasus.
"Kita berharap kasus DBD ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya," katanya. (*)