Pasien ISPA di Pasaman meningkat dampak kabut asap

id Kabut asap, sumatera barat, info sumbar, info padang, kebakaran hutan, libur sekolah

Pasien ISPA di Pasaman meningkat dampak kabut asap

Selain oleh Dinas Kesehatan, bagi bagi masker bentuk solidaritas peduli kabut asap juga dilakukan masyarakat. (Ist)

Lubuksikaping (ANTARA) - Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau mulai berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat di Kabupaten Pasaman.

Dinas Kesehatan setempat mencatat pasien penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di daerah itu terus bertambah. Selama September ini pasien penderita ISPA tercatat sebanyak 577 orang, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Arma saat dihubungi sumbar.antaranews.com, Selasa.

Berdasarkan pantauan, sebaran kabut asap Karhutla ini terus meluas. Di Pasaman, kabut asap telah menyelimuti daerah ini selama dua pekan terakhir. Hal ini membuat ratusan warga disini terjangkit penyakit ISPA.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Arma Putra menjelaskan, pasien yang berobat ke sejumlah fasilitas kesehatan tidak hanya terkena ISPA tapi juga asma dan pneumonia.

"Penyakit selain ISPA itu dipicu kabut asap. Warga yang terserang ISPA sudah mendapat penanganan di beberapa puskesmas dan rumah sakit," kata Arma saat dihubungi sumbar.antaranews.com.

Untuk menyikapi permasalahan ini, Dinas Kesehatan setempat sudah membagikan ribuan masker kepada warga lewat sejumlah Puskesmas dan rumah sakit yang ada di daerah itu.

"Untuk itu, kita meminta masyarakat untuk selalu menggunakan masker demi mencegah dampak kesehatan dari kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap," ujar Arma.

Arma mengimbau masyarakat membatasi aktivitas di luar rumah. Jika harus keluar ruangan harus pakai masker. Memperbanyak makan buah, makanan bergizi dan minum air mineral lebih banyak.

"Kepada orangtua yang memiliki balita, untuk tidak membawa keluar rumah, mengingat daya tahan tubuh anak seusia itu masih rentan terserang penyakit," ujarnya.

Bagi-bagi masker

Forum Masyarakat Peduli Kemanusian (FMPK) Kabupaten Pasaman membagikan 3.500 masker untuk warga terdampak kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan).

Upaya itu untuk mencegah warga tidak terpapar kabut asap dampak karhutla disejumlah wilayah di Riau, sebab dapat menyebabkan kesehatan terganggu, seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Menariknya, bagi bagi masker gratis oleh FMPK ini diikuti pula oleh sejumlah legislator DPRD Pasaman, diantaranya Yulisman dan Hendri dari Fraksi PAN, serta rekannya Welly Suhery dari fraksi PKB.

"Jumlah masker yang dibagikan kepada warga sekitar 3.500 buah ditambah vitamin C 1.000 tablet. Pembagian mulai dari daerah terdampak asap di Pekan Baru Provinsi Riau sebanyak 1.000 masker dan juga vitamin," ujar Yulisman di Rao.

"Sebanyak 2.000 masker kita bagikan di sekolah-sekolah di Kecamatan Rao, kemudian door to door ke daerah terisolir seperti ke Kecamatan Mapattunggul," katanya.

Warga, kata Yulisman sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Hal itu tampak dari antusiasme warga saat menerima bantuan masker yang berasal dari organisasi kemasyarakatan tersebut.

"Warga bersyukur mendapatkan masker gratis, meski harganya murah tapi di kecamatan tersebut tidak ada toko atau kedai yang menjual," kata Yulisman.

Koordinator FMPK Pasaman, Heri Prasetio mengatakan, ribuan masker dan vitamin tersebut berasal dari sumbangan para dermawan yang dikumpulkan setiap hari oleh pihaknya.

"Hingga saat ini FMPK Pasaman masih tetap menggalang dana untuk pembelian masker dan vitamin, sebab warga masih banyak yang membutuhkan masker," katanya.

Bagi para dermawan yang ingin menyumbangkan, kata dia, bisa transfer langsung ke rekening 544801 022232 53 3 BRI atas nama Forum Masyarakat Peduli Kemanusiaan.