DPRA: Jangan Sampai "Tarasa" Dijadikan Tempat Maksiat
Banda Aceh, (Antara) - Ketua DPRA Hasbi Abdullah mengatakan jangan sampai kawasan taman Ratu Safiatuddin (Tarasa) Kota Banda Aceh berubah fungsi menjadi tempat melakukan perbuatan maksiat.
"Kita mengingatkan jangan sampai taman yang dibangun dengan uang rakyat itu, kemudian terbengkalai dan dijadikan sebagai tempat maksiat segelintir orang," katanya di Banda Aceh, Senin malam.
Hal itu disampaikannya menanggapi terbengkalainya komplek taman Ratu Safiatuddin yang pernah dijadikan sebagai arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di era 2000-an.
Pemerintah Aceh, kata Hasbi harus bertindak cepat menyelamatkan bangunan permanen anjungan 23 kabupaten dan kota di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.
"Kondisinya saat ini cukup memprihatinkan, rumput yang memanjang dan semak, bangunan sekitar komplek juga tidak terurus. Bahkan, tidak ada lampu penerangan sehingga terkesan angker," kata Hasbi.
Politisi Partai Aceh itu menambahkan, Pemerintah Aceh bisa membentuk UPTD khusus mengelola aset yang dibangun menelan dana tidak kurang dari Rp20 miliar tersebut.
"Dengan adanya UPTD maka dana untuk pengelolaan taman itu bisa dialokasikan melalui APBA. Yang penting itu aset harus diselamatkan," kata Hasbi menambahkan.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Adami Umar mengatakan pihaknya sependapat dengan usulan agar taman Ratu Safiatuddin dibentuk UPTD untuk pengelolaannya.
"Dengan adanya UPTD maka taman tersebut bisa dirawat dan juga dapat dikelola yang akhirnya bisa menghasilkan PAD bagi Aceh," katanya menambahkan.
Selain itu, Adami mengatakan Pemerintah Aceh bisa melakukan pendekatan dengan masing-masing Pemkab dan Pemkot sebagai pemilik anjungan di taman tersebut.
"Taman Ratu Safiatuddin itu ibarat taman mininya Aceh," kata dia menambahkan. (*/sun)