Jakarta, (ANTARA) - Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Widjaja mengatakan meskipun tsunami Anyer juga tidak menunjukkan tanda kenaikan air sebelumnya, bukan berarti sama dengan kejadian yang terjadi sekarang sebab pemicunya berbeda.
"(Tsunami Anyer) kelihatannya tsunaminya bukan dipicu oleh gempa. Tahun lalu akibat aktivitas gunung api," ujar dia, di Jakarta, Jumat.
Ia berkata, peristiwa di Anyer sering disebut tsunami diam karena tanpa ada gempa lalu tiba-tiba saja tsunami. Itu berbeda dengan sekarang yang sudah terjadi gempa namun tidak menunjukkan kenaikan muka air laut ketika dipantau dari beberapa titik.
"(Tsunami Anyer) ada aktivitas material gunung api yang jatuh ke laut menyebabkan longsoran di bawah laut. Jadi bedanya di situ," ujar Wisnu.
BMKG pun secara resmi sudah mengakhiri peringatan tsunami akibat gempa dengan magnitudo 7,4 di barat daya Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, sekitar 19.03 WIB Jumat (2/8).
Baca juga: Presiden Jokowi arahkan petugas cepat tanggulangi dampak gempa
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jumat malam, berkata, telah mencabut peringatan dini itu setelah menunggu selama dua jam sesuai prosedur standar operasional mereka.
Sebelumnya dia berkata, peringatan dini tsunami belum diakhiri hingga dua jam pascagempa atau sekitar pukul 21.35 WIB.
Gempa Bumi terjadi pada hari Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 19:03:21 WIB. Berdasarkan BMKG pusat gempa bumi terjadi dengan koordinat 104.58° BT dan 7.54° LS, dengan kekuatan 7.4 pada kedalaman 10 km, berjarak 137 km baratdaya Sumur, Pandeglang.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM Kasbani berkata gempa Bumi dengan magnitudo 7,4 berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebabkan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
“Informasi dari USGS mencatat gempa Bumi pada koordinat 104.806° BT dan 7.29° LS dengan magnitudo 6.8 pada kedalaman 42.8 km,” kata Kasbani. (*)
Baca juga: Gempa Banten, BNPB: tidak ada kenaikan air laut
Baca juga: Gempa Banten, ribuan warga pesisir Lebak masih bertahan di pengungsian
Berita Terkait
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
Sirine gempa dan tsunami dibunyikan dalam simulasi bencana Sumbar
Jumat, 26 April 2024 10:01 Wib
Tujuh daerah di Sumbar gelar gladi bencana gempa dan tsunami
Rabu, 24 April 2024 19:57 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:06 Wib
BMKG manfaatkan seluruh teknologi mitigasi tsunami erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
BMKG: Gempa magnitudo 6,1 di Ransiki tidak berpotensi tsunami
Selasa, 9 April 2024 8:11 Wib
Pemkot Padang kenalkan "Blue Line Tsunami Save Zone" dalam HKBN 2024
Rabu, 3 April 2024 14:29 Wib
Jepang cabut peringatan tsunami
Rabu, 3 April 2024 11:16 Wib