Bukittinggi (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mencatat daerah itu inflasi 0,51 persen pada April 2019, kenaikan harga cabai merah dan bawang merah adalah penyumbangnya.
Kepala BPS Bukittinggi Mukhlis di Bukittinggi, Kamis, mengatakan selama April 2019 perkembangan harga berbagai komoditas menunjukkan kenaikan yang juga disebabkan karena akan memasuki bulan puasa.
Komoditas cabai merah menjadi penyumbang inflasi dengan andil 0,18 persen dan bawang merah dengan andil 0,17 persen.
Selain komoditas tersebut, beberapa komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga selama April 2019 yaitu bawang putih, pisang, belut, jeruk, tomat sayur, ikan tongkol, rokok kretek filter, jengkol, apel. petai, daging ayam ras dan lainnya.
Inflasi di Bukittinggi pada bulan tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks di enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.
Selanjutnya kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan.
Di sisi lain sejumlah komoditas mengalami penurunan harga pada April 2019 yaitu beras, telur, ayam ras, ikan dencis, emas perhiasan, terung panjang, cabai rawit, cumi-cumi, kacang panjang, tarif listrik dan lainnya.
BPS mencatat dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK), 77 kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Medan dan terendah di Pare-pare.
Bukittinggi berada di urutan ke-13 di Sumatera dan ke-22 dari seluruh kota di Indonesia yang mengalami inflasi.
Tingkat perubahan IHK menggambarkan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan harian, makin tinggi inflasi maka makin rendah nilai uang dan daya belinya.
Sebelumnya, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama mengatakan inflasi cenderung meningkat seiring dengan berlangsungnya perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Data historis menunjukkan siklus Ramadhan dan Lebaran memberikan dampak yang besar pada inflasi Sumatera Barat selama empat tahun berturut-turut sejak 2015.
Menurutnya hal yang perlu diperhatikan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yakni ketersediaan pasokan bahan pangan strategis, kelancaran distribusi, dan kenaikan tarif angkutan penumpang. (*)
Berita Terkait
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
BI Sumbar: Pemda sudah lakukan intervensi khusus atasi inflasi
Kamis, 4 April 2024 17:09 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
3,93 persen inflasi Provinsi Sumbar pada Maret 2024
Rabu, 3 April 2024 14:36 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Pemkab Tanah Datar rutin melaksanakan rakor pengendalian inflasi
Kamis, 14 Maret 2024 11:40 Wib
Pemkab Solok gelar bazar bahan pangan murah sambut Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 16:43 Wib