Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Bara, kembali mengagendakan pameran bursa kerja pada 2019 guna menekan angka penganggur di daerah penghasil beras ternama tersebut.
"Setidaknya selama 2018, sudah dua kali kegiatan bursa kerja diadakan, dan diharapkan tahun ini akan mengurangi penganggur di Solok," kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Solok, Erizal di Arosuka, Selasa.
Ia menyebutkan akan memprioritaskan bagaimana menemukan solusi untuk mengurangi angka pengangguran di daerah Kabupaten Solok. Salah satunya dengan program tahunan untuk mempertemukan antara pencari kerja dan perusahaan penampung tenaga kerja melalui bursa kerja.
Menurutnya angka pengangguran di Kabupaten Solok pada 2018 mencapai 3,92 persen atau sekitar 6.600 pencari kerja.
Setiap tahunnya jelas akan bertambah sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk mencarikan solusi bagi para pencari kerja tersebut, terutama yang memiliki kualifikasi pendidikan tinggi.
"Selama 2018, kami sudah menggelar dua kali bursa kerja, dan direncanakan agenda serupa untuk 2019," ujarnya.
Sepanjang 2018, dari gelaran bursa kerja tersebut disediakan 700 lowongan pekerjaan dari 24 perusahaan. Meskipun demikian, lanjutnya tentu para pencari kerja yang punya kompeten yang bisa menembus posisi yang tersedia tersebut.
Untuk menyikapi permasalahan pengetahuan, kualifikasi dan sumber daya pencari kerja tersebut, pihaknya pada 2019, telah memprogramkan pelatihan berbasis kompetensi (PBK), untuk membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja usia produktif sehingga berdaya saing.
Peningkatan daya saing adalah sasaran utamanya, karena dengan berbagai macam pengaruh baik perkembangan teknologi dan kemajuan pengetahuan lainnya setiap pelaku usaha dituntut mempunyai nilai lebih agar mampu bersaing dan mempertahankan usahanya.
Bupati Solok Gusmal menilai melalui program bursa kerja bisa menyerap tenaga kerja dalam mengurangi angka penganggur.
Sebab pemerintah melalui dinas terkait hanya mewadahi informasi sesuai kebutuhan bagi pencari kerja, banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak mendapatkan kerja karena berbagai alasan.
"Sebenarnya tidak hanya itu, perusahaan juga harus memberikan informasi yang seluas-luasnya, sehingga pencari kerja mudah memilih dengan tepat, sesuai kualifikasi masing-masing," sebutnya.
Lanjutnya, persoalan ketenagakerjaan di Solok belum bisa ditanggulangi secara tuntas. Hal ini ditinjau dari tingginya angka pencari kerja serta tingkat produktivitas tenaga kerja yang tersedia belum maksimal.
Karena itu, penciptaan lapangan kerja sendiri terutama melalui wira usaha merupakan langkah efektif untuk mengurangi tingkat pengangguran yang mungkin akan terjadi.
"Penciptaan wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran yang terjadi, selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, wirausaha jika dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain," katanya.(*)
Berita Terkait
UNP perkuat kerja sama dengan Universitas luar negeri menuju World Class University
Selasa, 16 April 2024 20:08 Wib
Indonesia naik 8 peringkat, Erick Thohir ajak tim kerja lebih keras
Jumat, 5 April 2024 13:44 Wib
Penuhi hak disabiltas, Rutan Painan kerja sama dengan SLB Negeri Painan
Kamis, 4 April 2024 15:48 Wib
Ragnar sebut kemenangan 3-0 lawan Vietnam berkat kerja keras tim
Rabu, 27 Maret 2024 4:18 Wib
STY sebut kemenangan Indonesia karena kerja keras dan keberuntungan
Rabu, 27 Maret 2024 4:17 Wib
Kejari Pasaman Barat tekan kerja sama bantuan hukum dengan BSI
Selasa, 26 Maret 2024 15:45 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang bayarkan jaminan klaim Rp 1,5 miliar di Mentawai
Jumat, 22 Maret 2024 15:05 Wib
Erick apresiasi kerja keras penggawa timnas kalahkan Vietnam 1-0
Jumat, 22 Maret 2024 4:47 Wib