Dekranasda Solok minta perajin berinovasi kembangkan motif dan corak baru batik

id Zulmiyetti Zul Elfian

Dekranasda Solok minta perajin berinovasi kembangkan motif dan corak baru batik

Ketua Dekranasda Kota Solok, Zulmiyetti Zul Elfian menunjukkan batik Solok saat berkunjung ke kawasan agrowisata bunga Krisan di Payo, Kelurahan Tanah Garam.   (ist)

Solok, (Antaranews Sumbar) - Ketua Dewan Kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Solok, Sumatera Barat, Zulmiyetti Zul Elfian meminta perajin batik, sulaman, dan bordir untuk berinovasi dengan mengembangkan motif atau corak baru agar lebih menarik dan diminati konsumen.

"Sekarang kan ada kawasan bunga krisan di Payo, pengrajin batik atau sulaman dapat memasukkan bunga krisan sebagai motif baru yang akan memperkenalkan Payo sebagai kawasan agrowisata," katanya di Solok, Kamis.

Ia menjelaskan sekarang ini persaingan dalam memasarkan kerajinan daerah cukup ketat. Jika tidak ada yang ditonjolkan atau kekhasan sendiri tentunya akan sulit dipasarkan.

Menurutnya sinergitas antar lini baik dari pengrajin dengan Dekranasda atau Dinas Koperasi, Perdagangan dan Usaha Kecil dan Menengah menjadi peluang dalam pemasaran. Apalagi saat ini Solok sedang berusaha mengejar ketertinggalan dari daerah lain, dan sebuah daerah dikenal karena memiliki keunikan dari apa yang dikembangkan.

Untuk membantu pengrajin, Pemerintah Kota sudah memakai pakaian batik yang dihasilkan pengrajin batik lokal sebagai bentuk dukungan agar terus berkembang.

Hingga saat ini sudah 3.460 seragam batik khas Kota Solok telah digunakan oleh ASN sebagai pakaian resmi dinas setiap hari Kamis.

"Hal yang saya tekankan kepada pengrajin, jangan pernah sekalipun remehkan orderan walaupun jumlahnya hanya sedikit. UMKM harus melakukan perbaikan produk dan konsisten menjaga mutu," katanya.

Tak hanya itu, sebagai bagian strategi untuk memudahkan pengunjung mencari batik khas Solok, pihaknya berkolaborasi dengan para pengrajin menginisiasi tempat atau outlet Dekranasda yang menampilkan produk UMKM Kota Solok yang berada di Kantor Balaikota Solok.

Kerajinan yang dipajang merupakan hasil dari UMKM yang tumbuh dan berkembang di Solok sendiri, mulai dari batik, tenun, sulam, bordir, hingga rajut dan beberapa makanan khas Kota Solok.

Hal itu dimaksudkan agar pengunjung tak perlu susah mencari tempat penjualan produk kerajinan khas Solok, dengan berkunjung ke kantor Balaikota Solok semua bisa dilihat dan dibeli secara langsung.

Dengan semakin pentingnya keberadaan industri kerajinan sebagai sarana pencarian pendapatan, tentu perlu perhatian menyeluruh dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya.

Pengrajin juga perlu pendewasaan dalam strategi diferensiasi atau menambahkan nilai lebih pada produk, menambah lini produk, atau segmen baru agar kedepannya segera menemukan jalan untuk kembali tumbuh di masa penurunan.

Dalam hal ini, maka peran pemerintah sangat vital, terutama dalam pembinaan, pelatihan dan cara pemasaran yang efektif.

Untuk industri kerajinan, mungkin beberapa diantaranya sudah mulai menerapkan strategi dalam menghadapi persaingan, seperti yang dilakukan Mimi Batik dan Batik Rumah Gadang, yang memproduksi barang substitusi sebagai bagian dari strategi bersaing mereka, seperti tas, dompet, dan sandang lainnya.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Solok, berusaha terus menjadi ujung tombak dalam menghubungkan pengrajin dengan pemerintah dan peluang pembeli dengan memperkenalkan karya. (*)