Pencarian korban tsunami perlu libatkan anjing pelacak

id Tsunami Selat Sunda,Pencarian Korban Tsunami,Anjing Pelacak,Pangdam Siliwangi

Pencarian korban tsunami perlu libatkan anjing pelacak

Petugas K9 Shabara Polda Lampung melakukan pencarian korban tsunami menggunakan anjing pelacak di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018). Tim DVI polda Lampung mencatat jumlah korban meninggal dunia sampai saat ini mencapai 81 orang, serta korban luka mencapai 250 orang, sampai saat ini petugas masih melakukan pencarian di lokasi bencana tsunami. (ANTARA FOTO/Ardiansyah.)

Pandeglang, (Antaranews Sumbar) - Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono menegaskan pencarian korban tsunami di Perairan Selat Sunda Banten perlu melibatkan anjing pelacak.

"Anjing pelacak bisa mengendus jenazah di puing-puing bangunan yang roboh," kata Pangdam saat jumpa pers di Labuan, Pandeglang, Banten, Senin.

Sejauh ini, diperkirakan masih banyak jenazah korban tsunami yang belum ditemukan tim evakuasi.

Petugas tim evakuasi tentu harus bekerja keras selama satu pekan kedepan dan menemukan korban tsunami yang hilang.

Karena itu, kata dia, pencarian jenazah korban tsunami perlu melibatkan anjing pelacak.

Sebab, kata dia, anjing pelacak cukup tajam penciuman untuk mencari mayat yang tertimpa reruntuhan.

"Kami menerima informasi masih banyak korban yang hilang dan belum ditemukan," katanya.

Ia juga mengatakan, saat ini jalan menuju Kecamatan Sumur yang sempat putus akibat tsunami, namun kini sudah bisa dilintasi kendaraan.

Mereka para relawan sudah bisa memasok distribusi bantuan ke daerah itu.

Selama ini, persediaan logistik mencukupi dan tinggal didistribusikan ke posko-posko lokasi yang terdampak tsunami tersebut.

"Kita prioritaskan penyaluran bantuan agar para korban tidak terancam kerawanan pangan," katanya.

Kapolres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Indra Luttiyanto Amstono mengatakan pihaknya sudah menyiap anjing pelacak untuk mencari mayat yang belum ditemukan.

Selain itu juga keterlibatan anjing pelacak para alim ulama setempat membolehkan untuk mencari jenazah korban tsunami.

"Kami berharap jenazah korban tsunami bisa ditemukan, sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan jika mayat membusuk," katanya. (*)

Baca juga: Korban meninggal tsunami di Lampung 75 orang

Baca juga: Ini penyebab tsunani Selat Sunda

Baca juga: Penanganan bencana tsunami di Padeglang satu pintu

Baca juga: Presiden Jokowi tinjau korban tsunami di Banten, bagikan buku dan bahan pokok