Kelok Sembilan ikon Etape V TdS 2018

id TdS 2018,Kelok Sembilan,Etape V Tds 2018

Kelok Sembilan ikon Etape V TdS 2018

Arsip Foto. Pebalap sepeda melintasi jalur Fly Over Kelok Sembilan Tour de Singkarak 2014. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ss/Spt/14)

Bukittingi, (Antaranews Sumbar) - Jembatan Kelok Sembilan di Limapuluh Kota, Sumatera Barat, menjadi ikon etape V balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) yang akan menempuh rute dari Limapuluh Kota menuju Pasaman.

Sebanyak 91 pebalap akan melakukan start di depan Kantor Bupati Limapuluh Kota, Kamis pukul 10.00 WIB.

Ruas jalan legendaris yang memiliki sembilan tikungan ekstrem itu akan langsung menyapa para pebalap selepas start dengan titik King of Mountain 1 di km 12,9 balapan.

Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok dengan tikungan tajam yang terletak sekitar 30 km sebelah timur Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dengan Pantai Timur Sumatera.

Kelok Sembilan yang dulu yang berbatasan dengan jurang, sekarang ditopang oleh 30 pilar yang kokoh dengan ketinggian 10-15 meter dan dapat menampung 14.000 kendaraan per hari.

Jembatan Kelok Sembilan kini menjadi salah satu ikon wisata di Sumatera Barat karena kemegahan arsitektur dan keindahan alam perbukitan di sekitarnya.

Dari Kelok Sembilan, para pebalap melanjutkan balapan melalui rute Sarilamak, Tanjung Pati, Tugu Adipura, Labuah Basilang, Polres Payakumbuh, Simpang Balai Panjang, Kantor Walikota Payakumbuh, Piladang, Baso, Simpang Bypass Bukittinggi, Palapuh, Bonjol, Pasar Lubuk Sikaping, dan finis di Kantor Bupati.

Pihak penyelenggara TdS 2018 melakukan perubahan rute dengan mengalihkan lintasan di km 30 yang melewati Bukit Limbuki, Taram, Andaleh, Tarok, dan Batang Tabik ke Tugu Adipura, sehingga jarak etape V berkurang 9,6 km atau menjadi 161,4 km dari rencana sepanjang 170,5 km, karena sebagian ruas jalan tersebut terendam air.

"Terendam banjir setinggi lutut. Kemarin sore tim teknis TdS sudah ke sana untuk urus rute alternatif," kata Race Director TdS 2018 Jamaludin Mahmud.

Balapan etape V memiliki tiga titik tanjakan (King Of Mountain) yaitu KOM1 di Kelok 9 (km 12,9/758 mdpl), KOM 2 di Baso (km 60,1/880 mdpl), dan KOM 3 di Palupuh (km 98,7/752 mdpl), serta tiga titik sprint di Tanjung Pati (km 29,2), Piaro (km 65,5) dan Bonjol (km 126,7).

"Kelok Sembilan adalah tanjakan yang sangat susah, tapi dia berada cukup awal di balapan. Maksud saya, kalian bisa memenangi balapan di Kelok Sembilan, tapi kalian bisa juga kalah di sana," kata pebalap asal Australia Jesse Ewart (Team Sapura Cycling Malaysia) pemegang jersey kuning balapan.

Ewart yang memimpin klasemen umum pebalap akan berusaha mempertahankan jersey kuning pada etape V.

Di etape sebelumnya, Ewart juga masih menjadi raja sprint dan raja tanjakan dengan merebut jersey hijau dan polkadot.

"Saya kira susah mempertahankan tiga jersey itu, bisa satu saja sudah bagus. Target saya adalah jersey kuning, tapi jika kami bisa finis podium akan bagus. Kami akan mencoba sebaik mungkin," kata Ewart.

Pebalap Thailand Ariya Phounsavath dari Thailand Continental Cycling Team membayangi Ewart di peringkat dua klasemen pebalap umum dengan selisih dua detik, diikuti oleh pebalap Indonesia Muhammad Abdurrohman dari Tim KFC Cycling dengan selisih 1 menit 5 detik.

Muhammad Abdurrohman juga masih memuncaki klasemen pebalap Indonesia dengan memegang jersey merah putih. (*)