18 hektare tanaman padi warga Tanjungraya Agam diserang hama tikus

id hama tikus

18 hektare tanaman padi warga Tanjungraya Agam diserang hama tikus

Kondisi tanaman padi milik petani di Nagari Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam yang diserang hama tikus, Rabu (24/10). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Serangan hama tikus ini tidak satu hamparan, tetapi menyebar ke lokasi lain dengan kondisi ringan dan sedang
Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar 18 hektare tanaman padi milik warga di Kecamatan Tanjungraya, diserang hama tikus.

"Tanaman padi yang diserang itu dalam keadaan menjelang berbuah," kata Kepala Bidang Taman Pangan, Dinas Pertanian setempat, Zul Efendi di Lubukbasung, Rabu.

Ia mengatakan ke 18 hektare itu tersebar di Nagari Koto Malintang sekitar lima hektare, Nagari Koto Kaciak dua hektare.

Sementara di Nagari Sungai Batang satu hektare, Nagari Bayua dua hektare dan Nagari Duo Koto delapan hektare.

"Serangan hama tikus ini tidak satu hamparan, tetapi menyebar ke lokasi lain dengan kondisi ringan dan sedang," katanya.

Agar penyebaran serangan hama tikus tidak meluas, Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar dan Dinas Pertanian Agam telah melakukan gerakan pembasmian hama tikus dengan petani di Kecamatan Tanjungraya.

Selain itu melakukan budidaya burung hantu di Koto Kaciak, Kecamatan Tanjungraya. Pada 2018, melepas tiga pasang burung untuk membasmi tikus, karena burung hantu pemakan tikus.

"Pelepasan burung hantu itu salah satu upaya dalam meminimalisir hama tikus di daerah itu," katanya.

Pengamat Hama Penyakit Dinas Pertanian Agam, Asmardi menambahkan penyebab hama tikus itu akibat saluran irigasi yang tidak pernah dibersihkan, sehingga tikus berkembang biak di lahan pertanian.

Untuk itu, pihaknya mengimbau petani agar melakukan gotong royong membersihkan saluran irigasi sebelum berocok tanam.

"Ini harus dilakukan agar tikus tidak berkembang biak dan padi jadi aman," katanya. (*)