Perguruan tinggi harus tingkatkan kualitas hadapi era digital

id pendidikan,unp, forpimpas

Perguruan tinggi harus tingkatkan kualitas hadapi era digital

University (Pixabay.com)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Riset, teknologi dan pendidikan tinggi (Kemenristekdikti) meminta pengelola pascasarjana untuk meningkatkan kualitas mereka dalam menghadapi era digital atau yang disebut revolusi industri 4.0.

Dirjen Sumber Daya Iptek Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukhti saat Rapimnas Forum Pimpinan Pascasarjana (Forpimpas) di Padang, Kamis meminta para pengelola pascasarjana dapat berinovasi dalam menghasilkan sumber daya yang berkualitas sehingga memiliki daya saing.

Menurut dia dalam era revolusi industri ini peran dosen dalam mengajar nantinya akan dapat digantikan oleh robot. Dalam era digital sistem pembelajaran telah berubah yang dulunya bersumber dari buku sekarang berubah menjadi riset.

"Seorang dosen harus mampu menghasilkan mahasiswa yang kompetitif agar peranan mereka tidak tergantikan oleh robot," ujarnya.

Ia mengatakan Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK) selama ini telah berbuat banyak, dari yang dulu jumlah masyarakat yang melek aksara sekitar empat persen menjadi 97 persen.

"Ini semua berkat kerja keras para pendidik semua dan sat ini ada era baru yang akan dihadapi sehingga peningkatan kualitas dan inovasi dalam sistem pengajaran sangat dibutuhkan," kata dia.

Sementara Ketua Forum Pimpinan Pascasarjana (Forpimpas) Prof Sarson W Pamalato yang diwakili Bonok Sinaga mengatakan dalam rapat ini pihaknya akan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan komitmen dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

"Selain itu kita akan berdiskusi tentang pengembangan kurikulum serta publikasi ilmiah terkait sumber daya iptek," ujar dia.

Rektor UNP, Prof Ganefri mengatakan saat ini terjadi perubahan pola dalam sistem pendidikan sehingga menuntut agar pengajar mempersiapkan diri menyambut hal tersebut, salah satunya dengan melakukan inovasi dalam pelaksanaan pascasarjana.

"Seperti di Malaysia ada salah satu universitas yang menawarkan kuliah tingkat doktoral tanpa tatap muka tapi dengan menggunakan teknologi," katanya.

Saat ini UNP mewajibkan setiap dosen mengahsilkan satu dosen satu riset yang nantinya dapat dipublikasikan di prosiding yang terindeks baik scopus, google scolar, atau pun thomson.

"Mudah-mudahan hasil pertemuan ini benar-benar bisa diaplikasikan tidak hanya pada tataran konsep," kata dia. (*)