Ekspedisi Mentawai terang, persembahan PLN untuk masyarakat 3T

id PLN

Ekspedisi Mentawai terang, persembahan PLN untuk masyarakat 3T

Komisaris Utama PT PLN (Persero) Ilya Alvianti bersama, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Kepulauan Mentawai, GM PLN WSB Susiana Mutia memencet tombol secara bersama pertanda program Ekspedisi Mentawai Terang dimulai, Rabu (5/9).  (Ist)

Mentawai (Antaranews Sumbar) - Setelah sukses menjalankan program Ekspedisi Merah Putih pada 2017, kini PLN Wilayah Sumbar kembali menggelar program khusus untuk masyarakat di Kepulauan Mentawai, yakni program Ekspedisi Mentawai Terang.

Kegiatan yang digelar pada Rabu (5/9) di Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang merupakan bentuk komitmen PLN WSB dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat capai 100 persen di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

Program Ekspedisi Mentawai Terang dengan mengusung tema "Menuju Rasio Desa Berlistrik 100 persen (pada 2018) dan Rasio Elektrifikasi 100 persen (pada 2019) di Kabupaten Kepulauan Mentawai".

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Komisaris Utama PT PLN (Persero), Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Bupati Kepulauan Mentawai, beserta seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Menurut General Manager PLN Wilayah Sumbar, Susiana Mutia, ke depannya tidak ada lagi masyarakat yang tak mendapatkan listrik.

Hal itu mengingat listrik adalah kebutuhan vital dan sudah menjadi kewajiban bagi PLN untuk memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

Ia menjelaskan, mengenai kondisi kelistrikan Mentawai dimana pada 2017 Rasio Elektrifikasi (RE) PLN Mentawai berada pada angka 31,18 persen dan RE total sebesar 43,05 persen. Dan pada 2018 RE PLN naik sebesar 34,61 persen dan RE total sebesar 46,20 persen.

"Kami menargetkan pada 2018 ini RE PLN menjadi sebesar 48,20 persen dan RE total menjadi sebesar 60 persen. Target kami RE Mentawai mencapai 100 persen pada 2019. Dan kami bersyukur bahwa rasio desa berlistrik di Mentawai telah berhasil mencapai angka 100 persen pada tahun ini," kata Susiana dalam laporannya dan disambut tepuk tangan dari para tamu undangan.

Susiana menambahkan, bahwa program Ekspedisi Mentawai Terang Mentawai 2018 membawa empat misi, yakni meresmikan listrik desa, melakukan penyerahan CSR dari PLN WSB, melakukan peletakan batu pertama rumah ibadah Masjid Cahaya dan melakukan peresmian SPLU.

Pada 2018 PLN Wilayah Sumbar berhasil melistriki empat desa, diantaranya Desa Mongan Poula, Desa Malancan, Desa Matobe, Desa Nemnem Leu.

Kemudian sebanyak 14 dusun, diantaranya; Dusun Mongan Poula, Dusun Srilanggai, Dusun Mabolak, Dusun Mapinang, Dusun Makukuet, Dusun Panatarat, Dusun Cimpungan, Dusun Matobe, Dusun Sarere, Dusun Nem Nem Leleu Utara, Dusun Nem Nem Leleu Selatan, Dusun Sagitsi Timur, Dusun Sagitsi Barat, dan Dusun Sagitsi Tengah, tambah Susiana lagi.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS, dalam sambutannya menjelaskan bahwa program melistriki seluruh nusantara hingga daerah 3T terus digenjot secara besar-besaran sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak menikmati listrik, hal tersebut sesuai dengan nawacita presiden Republik Indonesia.

“Bagi orang kota, kalau tidak ada sinyal belum merdeka. Tapi bagi masyarakat di daerah pedalaman belum ada listrik lah yang menyebabkan mereka belum merdeka. Maka inilah salah satu tugas kami memberikan kemerdekaan kepada masyarakat di daerah 3T melalui listrik,” jelas Haryanto.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, menyambut dengan baik program PLN WSB ini.

Menurut Irwan, PLN sangat aktif dalam melayani masyarakat. Hal itu sangat diperlukan mengingat listrik sangat dibutuhkan, khususnya bagi masyarakat Mentawai untuk meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan sumber daya manusianya.

Ia menyebutkan listrik sebagai gerbang untuk kemajuan masyarakat Mentawai ke depannya.

“Bagaimanapun tidak akan ada kemajuan tanpa adanya infrastruktur jalan yang memadai dan listrik. Keduanya adalah elemen penting bagi kehidupan masyarakat untuk menggerakkan perekonomian," katanya.

Jika listrik sudah beroperasi 24 jam, itu bukti kemajuan Mentawai, dan juga kado spesial untuk masyarakatnya.

Masyarakat bisa berinovasi, berbisnis, bahkan membuka usaha mulai dari perikanan dan waktu belajar anak-anak pasti lebih banyak karena mereka dapat belajar di malam hari, ujar Irwan dalam sambutannya.

Di saat yang bersamaan Komisaris Utama PLN, Ilya Alvianti, menuturkan apresiasinya terhadap dukungan dari pemerintah daerah sehingga program ini dapat berlangsung lancar dan sukses.

“PLN ini milik negara, jadi memang sudah tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayan yang baik untuk masyarakat. Jika ada permasalahan, kita bisa duduk bersama dan optimis untuk kemajuan bersama," katanya.

Tanpa adanya dukungan dari seluruh stakeholder, mulai dari Pemerintah Nasional, Pemprov, Pemda beserta instrumen terkait, mitra kelistrikan, media, instansi pendidikan, dan pelanggan setia PLN tentu acara ini tidak akan terlaksana.

"Seluruhnya merupakan stakeholder kami yang berperan penting dalam mewujudkan cita-cita PLN menerangi negeri. Terima kasih banyak atas sinergitas dan dukungannya,” katanya.

Selain bertanggung jawab terhadap kelistrikan, PLN juga menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.

Kepedulian terhadap lingkungan sekitar terwujud dalam pemberian bantuan CSR yang terus bergulir secara kontinyu kepada lingkungan dan komunitas yang membutuhkan perhatian dan dukungan dari PLN.

CSR PLN

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyerahkan bantuan CSR PLN WSB kepada pengurus Dekranasda Kepulauan Mentawai, disaksikan Komisaris Utama PLN dan Bupati Kepulauan Mentawai, Rabu (5/9). Penyaluran CSR PLN rangkaian dari program Ekspedisi Mentawai Terang. (Ist)


Salah satunya terlihat dalam bantuan CSR PLN kepada masyarakat Mentawai, tepatnya kepada Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Mentawai.

Bantuan senilai Rp150 juta diberikan PLN Wilayah Sumatera Barat untuk membantu kebutuhan dalam bidang kuliner dan bidang kerajinan guna mendukung promosi produk khas Mentawai.

Bantuan yang diberikan tersebut dalam bentuk mesin/peralatan pembuat souvenir, gerobak dagang, tenda kerucut, meja dan kursi, mesin pengolah keripik pisang dan keladi, dan kemasan produk makanan khas Mentawai.

Tidak hanya itu, PLN Wilayah Sumbar juga memberikan bantuan berupa perlengkapan Rumah Ibadah Desa Mongan Poula sebesar Rp 57.660.000,- (lima puluh tujuh juta enam ratus enam puluh ribu rupiah) dan bantuan rehabilitasi MCK serta bantuan komputer pada sekolah di Sikakap Timur. Kec. Sikakap, guna menunjang kegiatan belajar mengajar dengan nilai bantuan sebesar Rp161.648.000,- (seratus enam puluh satu juta enam ratus empat puluh delapan ribu rupiah).

Program Ekspedisi Mentawai Terang digelar PLN Wilayah Sumatera Barat (Ist)


Kemudian, ditambah lagi dengan bantuan dari Yayasan Baitul Maal Karyawan PLN yang merupakan sumbangan dari karyawan PLN untuk pembangunan rumah ibadah.

Nantinya akan dilakukan seremonial peletakan batu pertama rumah ibadah di lokasi tersebut.

Semoga kegiatan seperti ini serta hubungan yang baik antara PLN dan para stakeholder dapat terus berlangsung dengan baik sehingga dapat bermanfaat positif bagi masyarakat.*