Legislator menilai perhatian pemerintah pada petani minim

id DPRD,Petani

Legislator menilai perhatian pemerintah pada petani minim

Anggota DPRD Sumbar Taufik Hidayat (kanan) ketika memberikan bantuan komputer ke salah satu sekolah di provinsi itu (Istimewa)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Anggota DPRD Sumatera Barat Taufik Hidayat menilai perhatian pemerintah provinsi terhadap petani masih kurang sehingga profesi ini akan semakin ditinggalkan masyarakat karena dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup.

"Menjadi petani saat ini bukanlah sebuah pekerjaan yang menguntungkan karena modal yang dikeluarkan cukup besar," kata dia di Padang, Minggu.

Politisi Partai Hanura itu mengatakan berbagai kendala yang dihadapi petani mulai dari harga pupuk yang tinggi dan pupuk bersubsidi yang sulit didapatkan dan biaya perawatan yang tinggi tidak sebanding dengan hasil yang didapat.

Hal ini dapat dilihat di Kota Padang contohnya banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi perumahan. Para petani menjual lahan mereka karena tidak mampu memberikan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan.

"Ini perlu diperhatikan, jangan sampai nanti lahan pertanian yang berkurang berdampak pada hasil pertanian semakin berkurang," kata dia.

Menurut dia dalam hal ini pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada para petani agar mereka tetap bersemangat menajadi petani dan menghasilkan kebutuhan pangan masyarakat Sumbar.

"Kalau perlu seluruh kebutuhan pupuk petani diberikan secara gratis oleh pemerintah agar mereka semangat untuk bertani," katanya

Selain itu mereka dibantu dengan alat pertanian yang cukup serta perbanyak irigasi sehingga pengairan sawah mereka menjadi baik.

Menurut anggota DPRD daerah pemilihan Kota Padang ini contoh lain yang terlihat adalah kondisi sawah di Kecamatan Koto Tangah yang kekeringan karena tidak mendapatkan suplai air yang cukup karena persoalan irigasi.

"Kalau hal ini dibiarkan terus menerus tentu petani akan mencari mata pencarian lain yang sekiranya dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka," kata dia.