Pesona matahari terbenam di Pantai Padang

id pantai padang

Pesona matahari terbenam di Pantai Padang

Wisatawan menikmati pemandangan matahari terbenam di Pantai Padang (Antara Foto/Iggoy El Fitra)

Padang, (Antaranews Sumbar) Menyesap secangkir kopi sembari menatap keindahan lembayung yang mulai memerah di ujung kaki langit menjelang senja adalah kemewahan yang bisa dinikmati di Pantai Padang, Sumatera Barat.

Keindahan pantai, alunan khas debur ombak, langit nan memerah jingga, riuh gembira suara kanak-kanak berlari-lari di pantai merupakan perpaduan sempurna simfoni alam mahakarya Sang Pencipta.

Tak heran saat libur Idul Fitri 1439 Hijriah jumlah kunjungan ke Pantai Padang setiap hari bisa mencapai 10.000 orang dengan puncaknya terjadi menjelang senja.

Para wisatawan datang untuk menikmati detik-detik matahari terbenam di ujung ufuk bersama keluarga. Ada pula yang sengaja datang menjemput kenangan masa lalu di pantai ini, setelah merantau ke kota lain.

Di sepanjang jalan yang berada di sisi pantai mulai dari kawasan LP Muaro Padang hingga Taman Muaro Lasak dipenuhi kendaraan pengunjung akibat lokasi parkir tak lagi mampu menampung kendaraan wisatawan.

Kendaraan tersebut didominasi pelat nomor dari luar daerah, antara lain Banten, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Bandung, Bengkulu, dan Palembang.

Berwisata ke Pantai Padang tak perlu mengeluarkan biaya mahal karena untuk masuk tak dipungut biaya. Lokasinya pun mudah dijangkau dari Pasar Raya Padang tak sampai satu kilometer.

Pengunjung tinggal menyiapkan biaya parkir kendaraan untuk sepeda motor Rp2.000, mobil Rp3.000, dan bus Rp5.000.

Bagi yang ingin berpelesir, coba nikmati dahulu pemandangan dari atas kendaraan dengan berkendara dari depan LP Muaro ke arah Taman Muaro Lasak di Purus sepanjang empat kilometer.

Beragam pilihan tempat untuk bersantap pun tersedia di sepanjang pantai mulai dari lontong pical, jagung bakar, rujak, sate, gorengan, hingga pilihan menu ikan laut yang tersedia di sejumlah restoran di kawasan itu.

Perahu nelayan di Pantai Padang (Antara Foto/Iggoy El Fitra)


Menu hidangan lautnya pun cukup terkenal karena dimasak langsung dari hasil tangkapan nelayan sehingga masih segar.

Camilannya juga banyak pilihan, seperti makanan khas laut pensi, kerupuk kuah, gorengan, soto ceker dan beragam minuman, antara lain jus buah dan kopi.

Bagi yang ingin memasak hidangan laut di rumah berbelanja ikan segar, udang, kepiting dan cumi di Pantai Padang bisa jadi pilihan karena masih segar.

Jika pengunjung datang pada pagi hari juga dapat menyaksikan nelayan menghela pukat atau jaring yang merupakan alat menangkap ikan tradisional.

Pengunjung dapat ikut serta menghela pukat dan jika beruntung di dalam jaring akan banyak terjaring ikan segar yang bisa langsung dibeli kepada nelayan.

Pantai Padang kian indah karena sejak beberapa tahun terakhir Pemerintah Kota Padang melakukan pembenahan.

Jika dahdulu sejumlah restoran yang lokasinya tepat berada di pinggir pantai, sekarang sudah dipindahkan sehingga warga bisa langsung menikmati pemandangan ke pantai dan laut.

Demikian juga di kawasan Danau Cimpago yang dahulu pantainya dipenuhi meja dan kursi para pedagang, sekarang sudah tidak ada lagi pemandangan itu sehingga bisa menjadi tempat bermain.

Bagi yang ingin berolahraga joging, tempat ini pun favorit karena trotoarnya lebar dan rapi. Warga bisa berolahraga sembari merasakan embusan angin laut yang khas.

Di Pantai Padang juga tersedia sepeda untuk disewakan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan pantai sembari berolahraga.

Pengunjung menikmati matahari terbenam di Pantai Padang (Antara Foto/Iggoy El Fitra)


Di depan Danau Cimpago juga telah dibangun Lapau Panjang Cimpago yang menyediakan beragam kuliner dan di lantai dua pemandangan laut tersaji indah.

Salah satu objek yang juga menjadi favorit warga adalah ikon bertuliskan Kota Padang yang menjadi lokasi swafoto.

Dari kejauhan juga terlihat Gunung Padang yang juga dipasang tulisan "Padang Kota Tercinta".

Di Pantai Padang juga telah dibangun Monumen Merpati Perdamaian berbentuk merpati menyerupai kertas origami setinggi delapan meter.

Monumen ini dibangun dalam rangka latihan maritim berbagai negara atau Multilateral Naval Exercise Komodo yang digagas TNI Angkatan Laut pada 2016.

Dengan pasir berwarna cokelat, Pantai Padang bisa menjadi lokasi untuk bersantai dan berenang.

Namun, tentunya pengunjung harus berhati-hati karena ombak cukup besar di kawasan ini. Oleh karena itu, ada juga yang memanfaatkannya untuk berselancar

Salah seorang perantau asal Riau, Yeni, yang sengaja datang ke pantai itu untuk membawa keluarganya berlibur, menilai dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya Pantai Padang sudah lebih tertata dan rapi saat ini.

Ia mengaku sengaja menunggu matahari terbenam karena ingin mengabadikan momentum tersebut untuk berfoto bersama keluarga.

Susana Pantai Padang di hari kedua libur Lebaran (Antara Foto/Iggoy El Fitra)


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi mengatakan guna mengantisipasi pengamanan kunjungan wisata di daerah itu, pihaknya menyiagakan personel Satpol PP, SAR, dan tenaga kesehatan di Pantai Padang dan objek wisata lainnya.

Medi berkomitmen siap mengganti kerugian wisatawan jika ada yang memungut parkir di atas ketentuan yang telah ditetapkan di lokasi objek wisata saat libur Lebaran.

"Kalau ada yang memungut di atas ketentuan saya siap mengganti dengan syarat pihak yang dipungut mau melaporkan hal ini ke polisi," kata dia.

Ia menjelaskan tarif parkir kendaraan yang dipungut di atas ketentuan masuk kategori pungutan liar dan baru bisa diproses oleh aparat berwenang jika ada laporan yang masuk.

"Jika masyarakat yang dirugikan tidak mau melapor jatuhnya bukan pungutan liar melainkan sedekah atau pemberian," kata dia.

Masyarakat yang merasa dirugikan atas layanan kepariwisataan setempat juga dapat melaporkan kejadian tersebut kepada Tim Saber Pungli di daerah itu.

Ia menyampaikan di Pantai Padang, khususnya Danau Cimpago, juga dipasang baliho tentang ketentuan tarif parkir kendaraan agar pengunjung bisa mengetahui.

Datanglah ke Pantai Padang untuk menikmati kesyahduan matahari terbenam! Niscaya pengunjung menjumpai perpaduan sempurna simfoni alam mahakarya Sang Pencipta.