Ramadhan, tim terpadu tetap razia tambang

id Tambang Ilegal,Razia Tambang

Ramadhan, tim terpadu tetap razia tambang

Sejumlah anggota Polres Agam sedang melihat lokasi tambang ilegal di Sungai Duku, Kecamatan Palembayan, Rabu (9/8). (Yusrizal)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Tim terpadu Sumatera Barat (Sumbar) untuk penegakan Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara akan tetap menggelar razia tambang ilegal selama Ramadhan.

"Daerah-daerah rawan tetap dipantau dan akan dirazia jika ada aktivitas ilegal," kata Kepala Dinas Pol PP dan Pemadam Kebakaran Sumbar yang menjadi ketua tim terpadu, Zul Aliman di Padang, Rabu.

Hal tersebut penting karena diperkirakan aktivitas tambang ilegal akan meningkat pada Ramadhan menjelang lebaran.

Jika tidak ada razia oleh tim terpadu dikhawatirkan kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang ilegal itu akan semakin parah.

Daerah yang menjadi perhatian menurutnya Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat serta sejumlah daerah lainnya yang ada kegiatan tambang.

Salah satu daerah yang diprioritaskan untuk didatangi tim terpadu penertiban tambang ilegal pada awal Ramadhan adalah Kota Sawahlunto.

Berdasarkan laporan yang masuk, ada kegiatan penambang yang telah merusak tebing pemakaman, bahkan makam yang terancam adalah makam pahlawan nasional asal Sumbar yakni M. Yamin.

Selain itu, laporan juga banyak masuk dari Kabupaten Agam, Pasaman Barat dan Pesisir Selatan.

Penambangan di daerah itu didominasi tambang galian C yang tidak memiliki izin.

"Penambang yang tidak memiliki izin itu kami minta segera mengurus izin," katanya.

Sementara itu Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengaku saat ini di Sumbar banyak kasus tambang ilegal yang berdampak pada kerusakan kawasan hutan yang dapat berakibat bencana.

"Saya minta Satpol PP untuk intens turun ke lapangan agar kerusakan lingkungan yang bermuara pada bencana alam, lonsor dan banjir bisa diminimalkan," katanya. (*)