Beijing, (Antaranews Sumbar) - Buah kemiri yang diimpor dari Indonesia diperkenalkan seorang pengusaha di China kepada warga di negara itu.
"Saya coba saja. Kemarin saat pulang dari Indonesia, saya bawa 100 kilogram," kata General Manager Shanghai Simao International Trade Co Ltd, Mike Shao, kepada Antara Beijing, Rabu.
Mike Shao sendiri tidak tahu pasti kegunaan kemiri. Namun ketika mitranya di Indonesia menawari, maka dia bersedia membawa dan mencoba memasarkannya di China.
"Setelah saya pikir-pikir, ternyata boleh juga. Akhirnya saya bawa, walaupun dalam jumlah yang sangat terbatas," ujarnya menuturkan.
Shao sudah lama berdagang produk-produk makanan mentah dan bumbu kemasan buatan Indonesia di China, seperti kerupuk udang, kecap, sambal, dan santan.
Sebelumnya dia berhasil memperkenalkan santan instan, baik dalam bentuk cair maupun bubuk, buatan Indonesia ke seluruh daratan Tiongkok.
Pada awal-awal memperkenalkan santan instan cair, banyak warga Tiongkok yang mengira sebagai minuman karena kemasannya yang berbentuk kotak mirip dengan kemasan jus kelapa yang diproduksi di Hainan, pulau tropis di selatan daratan China.
"Setelah saya jelaskan bahwa santan ini untuk pelengkap masakan, mereka baru tahu. Dari situ orang akhirnya mengenali santan buatan Indonesia. Bahkan ada pembeli yang mengaku menggunakan santan buatan Indonesia karena lebih sedap daripada buatan Thailand dan Malaysia," katanya.
Ia berharap upayanya memperkenalkan kemiri bisa mengulangi keberhasilannya memperkenalkan santan buatan Indonesia itu.
"Terus terang, saya sendiri tidak begitu mengerti kegunaan kemiri ini. Yang saya tahu, di Indonesia ditumbuk jadi bumbu masakan. Tapi, saya yakin kelak orang sini tahu manfaat dari kemiri karena di sini tidak ada buah seperti ini," ujar Shao mengenai buah berwarna keras berwarna kecokelatan yang sudah dikemas dalam kantong plastik berukuran 500 gram itu.
Produk-produk Indonesia di Tiongkok memang belum dikenal secara luas. Untuk produk tertentu, seperti santan instan, mi instan, dan kopi bisa ditemui di toko swalayan besar.
Namun untuk produk-produk bahan mentah dan pelengkap masakan hanya bisa ditemui di pasar barang-barang impor yang khusus untuk warga negara asing.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, produk-produk dari Indonesia tersebut kini juga bisa dibeli melalui penyedia jasa layanan penjualan dalam jaringan (daring).
Toko daring yang menjual produk-produk Indonesia tersebut kebanyakan berada di wilayah selatan China sehingga membutuhkan waktu pengiriman selama sepekan kepada pelanggannya yang berada di Beijing dan wilayah utara lainnya.(*)
Kemiri Indonesia diperkenalkan oleh pengusaha China
Mike Shao sendiri tidak tahu pasti kegunaan kemiri. Namun ketika mitranya di Indonesia menawari, maka dia bersedia membawa dan mencoba memasarkannya di China,