Babinsa 0308 Pariaman bangun jembatan di Padang-Pariaman
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Distrik Militer 0308 Pariaman, Sumatera Barat, Serda Suharman membangun jembatan dengan nilai lebih dari Rp80 juta di Korong Duku, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman secara swadaya.
"Ada delapan poin wajib TNI, sedangkan apa yang dilakukan Babinsa tersebut merupakan poin yang ke delapan," kata Komandan Kodim 0308 Pariaman, Letkol Arh Hermawansyah di Pariaman, Sabtu.
Ia menyebutkan poin kedelapan tersebut yaitu menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
Ia menyatakan bahwa dirinya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Serda Suharman karena Babinsa tersebut tetap berbuat meski menghadapi berbagai tantangan termasuk pembiayaan.
Pembangunan jembatan tersebut dimulai sejak Oktober 2017 yang dananya berasal dari sebuah perusahaan sebesar Rp50 juta dan sisanya dari swadaya masyarakat.
Serda Suharman mengatakan dibangunnya jembatan tersebut berawal dari siswa yang menyeberangi sungai untuk pergi ke sekolah serta sulitnya akses petani untuk menjual hasil pertaniannya.
"Apabila hujan lebat dan arus sungai deras maka siswa tidak dapat sekolah," katanya.
Ia mengatakan melihat kondisi tersebut dirinya berupaya mencari bantuan dana dari perusahaan dan mengajak masyarakat untuk mau menyumbangkan uang guna pembangunan jembatan itu.
Agar pembangunan tersebut tidak memakan dana yang besar maka dirinya mengajak masyarakat untuk bergotong royong.
Namun saat ini dirinya kesulitan dalam mencarikan dana untuk kelanjutan pembangunan jembatan dan jalan sepanjang dua kilometer tersebut.
Ia berharap pihak terkait mau mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan jembatan dan jalan tersebut.
"Ada sekitar 40 kepala keluarga tinggal di sana yang kesulitan akses transportasi," ujarnya.
Menurutnya jika jembatan dan jalan tersebut sudah selesai maka akan berpengaruh besar terhadap perkonomian warga setempat.
Meskipun warga di daerah itu memiliki akses ke Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam namun jarak yang ditempuh cukup jauh.
Sementara itu, warga setempat Mansyur (77) berharap pemerintah setempat mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan jembatan dan jalan sepanjang dua kilometer tersebut.
"Kami sangat membutuhkan jalan dan jembatan tersebut karena jalur ini akses terdekat kami menuju pusat kecamatan dan nagari," ujar dia. (*)
"Ada delapan poin wajib TNI, sedangkan apa yang dilakukan Babinsa tersebut merupakan poin yang ke delapan," kata Komandan Kodim 0308 Pariaman, Letkol Arh Hermawansyah di Pariaman, Sabtu.
Ia menyebutkan poin kedelapan tersebut yaitu menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.
Ia menyatakan bahwa dirinya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Serda Suharman karena Babinsa tersebut tetap berbuat meski menghadapi berbagai tantangan termasuk pembiayaan.
Pembangunan jembatan tersebut dimulai sejak Oktober 2017 yang dananya berasal dari sebuah perusahaan sebesar Rp50 juta dan sisanya dari swadaya masyarakat.
Serda Suharman mengatakan dibangunnya jembatan tersebut berawal dari siswa yang menyeberangi sungai untuk pergi ke sekolah serta sulitnya akses petani untuk menjual hasil pertaniannya.
"Apabila hujan lebat dan arus sungai deras maka siswa tidak dapat sekolah," katanya.
Ia mengatakan melihat kondisi tersebut dirinya berupaya mencari bantuan dana dari perusahaan dan mengajak masyarakat untuk mau menyumbangkan uang guna pembangunan jembatan itu.
Agar pembangunan tersebut tidak memakan dana yang besar maka dirinya mengajak masyarakat untuk bergotong royong.
Namun saat ini dirinya kesulitan dalam mencarikan dana untuk kelanjutan pembangunan jembatan dan jalan sepanjang dua kilometer tersebut.
Ia berharap pihak terkait mau mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan jembatan dan jalan tersebut.
"Ada sekitar 40 kepala keluarga tinggal di sana yang kesulitan akses transportasi," ujarnya.
Menurutnya jika jembatan dan jalan tersebut sudah selesai maka akan berpengaruh besar terhadap perkonomian warga setempat.
Meskipun warga di daerah itu memiliki akses ke Nagari Campago Kecamatan V Koto Kampung Dalam namun jarak yang ditempuh cukup jauh.
Sementara itu, warga setempat Mansyur (77) berharap pemerintah setempat mengalokasikan anggaran untuk kelanjutan pembangunan jembatan dan jalan sepanjang dua kilometer tersebut.
"Kami sangat membutuhkan jalan dan jembatan tersebut karena jalur ini akses terdekat kami menuju pusat kecamatan dan nagari," ujar dia. (*)