Seni terapi pijit Indonesia hipnotis warga Paris Prancis

id Spa

Seni terapi pijit Indonesia hipnotis warga Paris Prancis

seni terapi pijit (pixabay.com)

Dihadapan sekitar 300 pimpinan pengusaha spa di Prancis, Master Spa Indonesia itu mempraktikan seni terapi pijat tradisional Jawa Kuno dan pijat Bali Canang Sari bersama stafnya Lutfi Nurul Inaiyah di atas pangung gedung pameran Porte De Versailles
Paris, (Antaranews Sumbar) - Demo seni terapi pijat atau dikenal "Spa" oleh masternya dari Kraton Yogyakarta, Woro Herry Astuti, sukses hipnotis para pengunjung pameran spa, kecantikan dan kesehatan di gedung Porte De Versailles, Paris, Prancis, 7-9 April lalu.

Dihadapan sekitar 300 pimpinan pengusaha spa di Prancis, Master Spa Indonesia itu mempraktikan seni terapi pijat tradisional Jawa Kuno dan pijat Bali Canang Sari bersama stafnya Lutfi Nurul Inaiyah di atas pangung gedung pameran Porte De Versailles, Senin (9/4) siang.

Kepala Promosi Pariwisata Indonesia di Prancis VITO Paris, Eka Moncarre kepada Antara London, Selasa mengatakan, kehadiran Woro Herry Astuti dalam pameran spa, kecantikan dan kesehatan itu mendapat dukungan Kementerian Pariwisata RI dalam upaya mempromosikan spa Indonesia sebagai tujuan wisata.

Selama tiga hari pameran spa di Paris, Woro Herry Astuti berbagi ilmu dengan para pemilik dan salon spa di Eropa, bahkan Presiden Spa Prancis Jean Jacques Gauthier, yang merasa kagum akan kemampuan master spa Indonesia dalam mentransfer energi positifnya.

Dalam acara demo spa yang dipadukan dengan seni tari dan seni pernafasan, Worro tidak sekadar pijat memijat melainkan harus ada energi dari dalam yang disebutnya dengan gerakan spiritual.

Dengan diiringi gending Jawa, Worro tampil di atas panggung diawalinya dengan gerakan ritual pembuka dan meletakan kendi dan bokor diikuti dengan sembah posisi mendhak.

Master Spa yang menetap di Yogyakarta itu melakukan "Lenging Bandawasa", yaitu teknik memijat pada titik energi diikuti dengan glangsur berupa gerakan pijat usapan telapak tangan yang berjalan pada bagian tertentu.

Setiap getakan yang dilakukan oleh Worro mempunyai makna dan ritual yang menarik perhatian masyarakat Prancis di Paris. "Gerakan yang sangat dinamis dan kadang halus," ujar Francoise Perier, pemilik spa di Paris.

Diakuinya spa yang ada di Prancis banyak datang dari Thailand dan bagi sebagian besar masyarakat Prancis tidak mengenal apa yang disebut dengan spa karena memang tidak ada orang lain yang menyentuh bagian tubuh sama sekali.

Seni Spa di Indonesia sudah ada sejak lama yang diwariskqn secara turun temurun, ujar Worro yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan kosmetika terkenal di Indonesia.

Kehadirannya di Paris akan mendapatkan manfaat bagi praktisi spa di Prancis dan diharapkannya mereka dapat belajar lebih jauh dengan mengikuti kursus di Indonesia sambil berlibur. (ZG)