Sumbar perlu terobosan baru membangun sistem informasi pariwisata digital

id Roni Satria

Sumbar perlu terobosan baru membangun sistem informasi pariwisata digital

Peneliti Pusat Kajian Sosial Budaya dan Ekonomi (PKSBE) Universitas Negeri Padang Roni Satria (tengah), Kepala Dinas Penanaman Modal Sumbar Maswar Dedi (kanan) menjadi pembicara pada diseminasi penelitian dengan judul Analisis Kendala Investasi dan Upaya Terobosan Dalam Meningkatkan Investasi Sektor Perikanan dan Pariwisata Sumbar di Padang, Rabu (24/1). (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagian besar wisatawan tidak menemukan sistem informasi pariwisata yang memadai sementara mereka butuh informasi
Padang, (Antaranews Sumbar) - Akademisi Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat Roni Satria M,SE merekomendasikan pemerintah daerah harus membangun sistem informasi pariwisata berbasis digital sebagai bentuk terobosan baru.

"Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagian besar wisatawan tidak menemukan sistem informasi pariwisata yang memadai sementara mereka butuh informasi," kata dia di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu pada diseminasi penelitian dengan judul Analisis Kendala Investasi dan Upaya Terobosan Dalam Meningkatkan Investasi Sektor Perikanan dan Pariwisata Sumbar kerja sama PKSBE UNP dengan Bank Indonesia perwakilan Sumbar.

Menurut dia sistem informasi pariwisata yang perlu dibangun bisa diakses pada satu kanal.

"Selama ini informasi tentang objek wisata lebih banyak diperoleh dari media sosial," katanya.

Ia menyarankan informasi yang dibangun meliputi feature lokasi dan navigasi tujuan wisata, aktraksi di objek wisata mulai dari seni, budaya hingga olahraga.

Kemudian informasi tentang pusat oleh-oleh, kuliner dan wisata belanja, akomodasi dan transportasi hingga mekanisme pemesanan dan pembayaran.

Lalu yang tidak kalah penting adalah sistem informasi pengaduan oleh wisatawan jika ada keluhan, kata dia.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu pada 2018 sekitar 8,2 juta orang, meningkat dari 2017 yang mencapai sekitar 7,6 juta orang.

"Jumlah itu terbagi 55.700 wisatawan mancanegara dan 8.170.000 wisatawan nusantara," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian.

Oni mengatakan dalam beberapa tahun terakhir destinasi wisata di Sumbar terus berbenah, hingga menjadi layak jual pada wisatawan.

Bahkan inovasi juga dilakukan, seperti pada kawasan seribu rumah gadang di Kabupaten Solok Selatan. Beberapa rumah gadang mulai difungsikan serupa hotel.

Selain itu even seni dan budaya juga mulai berkembang seperti Sawahlunto International Music Festival (SIMFest), Payokumbuah Botuang Festival dan Padang Indian Ocean Music Festival (PIOMFest).

Even itu diyakini bisa menarik minat wisatawan disamping even yang telah lebih dahulu ada seperti Tabuik Piaman.

"Penerbangan langsung Padang-Singapura dan sebaliknya juga diyakini menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Sumbar,"kata dia. (*)